Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

9 Wakil di Perempat Final Thailand Masters 2023: Minus Sektor Tunggal, Perang Saudara, dan Kans "All Indonesian Semifinal"

2 Februari 2023   22:39 Diperbarui: 2 Februari 2023   22:42 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin masih bertahan di Thailand Masters 2023 usai menjalani tiga turnamen beruntun: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Kalender BWF World Tour 2023 berlanjut ke Nimibutr Stadium, Bangkok, tempat turnamen bertajuk Princess Sirivannavari Thailand Masters 2023 digelar sejak 31 Januari lalu hingga 5 Februari 2023 nanti.

Indonesia menjadikan kesempatan ini untuk menambah jam terbang para pemain pelapis. Para pemain terbaik di setiap nomor sengaja diistirahatkan.

Turnamen ini mulai dipertandingkan pada 2016 silam dari level Grand Prix Gold. Dalam dua edisi terakhir tidak digelar, entah karena alasan Covid-19 maupun tidak masuk dalam agenda BWF.

Skuad Merah-Putih masih memiliki harapan untuk membawa pulang gelar juara. Mengikuti jejak Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Tommy Sugiarto, dan Fitriani.

The Daddies jadi juara ganda putra di edisi pertama. Tommy dua kali naik podium jawara tunggal putra yakni tahun 2017 dan 2018. Setahun berselang, giliran Fitriani yang berjaya di tunggal putri.

Berkekuatan mayoritas pemain muda dalam daftar 32 pemain yang diterjunkan ke turnamen yang kali ini berlevel BWF World Tour Super 300. Sebanyak 13 dari antaranya sanggup mengamankan tiket ke babak 16 besar, Kamis (2/2/2023).

Sektor ganda memiliki peluang paling besar, lantaran masih menyisahkan wakil cukup banyak. Lima ganda campuran masih bertahan.

Empat ganda putra pelapis masih terus menjaga peluang.  Salah satunya adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menjadi jawara di Istora, di ajang Indonesia Masters World Tour Super 500, pekan lalu.

Demikian halnya ganda putri dengan tiga wakil. Tunggal putra hanya menyisahkan Christian Adinata yang memenangkan "perang suadara" menghadapi Tommy Sugiarto di babak 16 besar.

Ia menjadi satu-satunya wakil sektor tunggal setelah Putri Kusuma Wardani yang menjadi tumpuan tunggal putri angkat koper di babak sebelumnya.

Sayangnya, Christian gagal melangkah lebih jauh. Kiprahnya terhenti di hadapan Lin Chun-Yi,  ranking 33 dari Taiwan, 17-21 dan 13-21.

Peluang "all Indonesian" semifinal 

Tak tersisanya para pemain tunggal, dengan sendirinya harapan kini berada di pundak para pemain ganda.

Indonesia masih menyisahkan empat pasangan ganda campuran. Hanya Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang tersandung, usai dikalahkan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun, 14-21 dan 10-21.

Kekalahan Rehan/Lisa cukup mengejutkan. Pasangan muda yang mencuri perhatian tahun lalu, sesungguhnya punya ranking dunia lebih baik.

Kini, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami menjadi tumpuan.

Zacha/Bela mampu meredam Chiu/Hsiang Chieh/Lin Xiao Min dari Taiwan dalam dua gim, 21-14 dan 21-12.

Zacha/Bela yang kini berada di posisi 32 BWF akan meladeni "pembunuh" Rehan/Lisa dalam perebutan tiket semifinal.

Bila mampu menjaga tren positif, terbuka peluang "all Indonesian semifinal" menghadapi Amri/Winny, pasangan yang melangkah jauh sejak babak kualifikasi.

Syaratnya, Amri/Winny yang mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Cheah Yee See bisa melewati rintangan unggulan lima dari Negeri Ginseng, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung.

Di bagan bawah, peluang serupa juga terbuka. Akbar/Gischa hanya perlu menyingkirkan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito dari Jepang dan Dejan/Gloria membungkam unggulan enam dari China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.

Peluang lolos kedua pasangan Indonesia terbuka. Namun tidak berarti mudah. Baik Dejan/Gloria maupun Akbar/Gischa sukses menjungkalkan unggulan di babak sebelumnya.

Dejan/Gloria menghentikan laju jagoan tuan rumah yang diunggulkan di posisi ketiga, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran dalam pertarungan rubber game, 19-21, 21-19, dan 21-16. Sedangkan Akbar/Gischa membuat pasangan India yang menjadi unggulan kedelapan, Ishaan Bhatnagar/Tanisha Crasto takluk straight set, 21-19 dan 21-16.

Selanjutnya, mereka harus menghadapi lawan yang tidak mudah. Dejan/Gloria harus beradu dengan unggulan enam dari China yang minggu sebelumnya berjaya di Istora. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, racikan baru, senior-junior, sekaligus pasangan Daud-Goliath yang tengah "on fire."

Begitu juga Hiroki/Natsu sebagai pasangan non-unggulan yang mampu membuat unggulan dua dari Negeri Jiran, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie bertekuk lutut di babak sebelumnya, 21-15 dan 21-10.

Seharunya dengan ranking dunia yang lebih tinggi, Dejan/Gloria yang saat ini menghuni posisi 15 BWF bisa menghentikan Feng/Huang yang berada sembilan tangga di belakang mereka.

Apakah skenario indah itu bakal terwujud?

Tersisa Lanny/Ribka

Tidak seperti ganda campuran yang masih mempunyai banyak wakil, ganda putri kini hanya tersisa  Ribka Sugiarto/Lanny Tria Mayasari.

Langkah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dihentikan para pemain Negeri Tirai Bambu.

Febri/Amalia yang lebih diunggulkan bermain antiklimaks. Unggulan empat ini takluk dari pasangan yang lolos dari babak kualifikasi, Li Yi Jing/Luo Xu Min, 12-21 dan 17-21.

Nasib Meilysa/Rachel pun setali tiga uang. Keduanya harus mengakui keunggulan Li Wen Mei/Liu Xuan Xuan yang dijagokan di posisi kelima, juga dua gim, 24-26 dan 13-21.

Kegagala itu sekaligus membuat China memastikan satu tempat di babak semifinal yang akan diperebutkan Li/Luo versus Li/Liu.

Lanny/Ribka menjadi harapan terakhir. Usai mengandaskan Chang Ching/Hui/Yang Ching Tun dari Taiwan dengan skor identic, 21-15 dan 21-15, pasangan nomor 59 dunia akan bersua Baek Ha Na/Lee So Hee.

Lanny/Ribka jelas patut waspada. Pasangan Korea itu punya ranking dunia sedikit lebih tinggi. Selain itu, pasangan yang terkenal ulet dan pekerja keras itu sudah membuktikannya dengan memulangkah unggulan pertama sekaligus harapan terbesar Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Kemenangan meyakinkan Baek/Lee atas Jongkolphan/Rawinda, 21-13 dan 21-17 menjadi alarm yang harus dibacara Lanny/Ribka secara serius bila mereka tidak ingin menjadi "korban" berikutnya.

Ini akan menjadi pertemuan pertama di antara mereka. Siapa bakal menorehkan catatan positif?

"Perang saudara" ganda putra

Empat pasang ganda putra belum terbendung. Mulai dari Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, hingga pendatang baru Muh Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat

Sayangnya, "perang saudara" harus tercipta untuk memperebutkan satu tiket semifinal.
Bagas/Fikri yang menyingkirkan pasangan Malaysia, Loh Hang Yee/NG Eng Cheong harus saling jegal dengan junior mereka, Rayhan/Rahmat yang menyudahi perlawanan pasangan tuan rumah, Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong, 17-21, 22-20, dan 21-16.

Di atas kertas, Bagas/Fikri jelas lebih diunggulkan. Unggulan tig aini punya ranking dunia dan rekam jejak yang lebih mentereng dibanding Rayhan/Rahmat. Namun, Bagas/Fikri yang pernah merasaakn manisnya medali emas All England 2022 itu tak boleh jemawa.

Rayhan/Rahmat sudah menunjukkan tajinya meski memulai kiprah di turnamen berhadiah total 210 ribu dolar AS (sekitar Rp3,1 miliar) dari babak kualifikasi.

Rayhan/Rahmat yang kini masih berjuang dari urutan 84 BWF akan bermain tanpa beban saat menghadapi pasangan nomor 11 dunia.

Pertemuan sesama kompatriot ini memang menyakitkan. Positifnya, satu tiket semifinal sudah menjadi milik Indonesia.

Ditambah lagi, pemenang di laga ini berpeluang menciptakan semifinal sesama pemain Indonesia seandainya Pram/Yere mampu maksimalkan status unggulan saat menghadapi Su Ching Heng/Ye Hong Wei.

Lawan dari Taiwan yang bertengger di peringkat 42 BWF akan termotivasi untuk melangkah lebih jauh dengan mencoba meredam unggulan enam sekaligus juara Asia 2022 serentak menggagalkan Indonesia memastikan satu tempat di partai pemungkas.

Peluang ganda putra juga datang dari "pool" bawah yang ditempati The Babies. Unggulan empat itu sukses membungkam Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan dari Taiwan, 21-13 dan 22-20 untuk menghadapi Tanadon Punpanich/Wachirawit Sothon.

The Babies punya kans menang. Hanya saja, mereka perlu bersiasat meredam tekanan tuan rumah yang akan sepenuhnya berada di belakang Tanadon/Wachirawit agar kejutan dari babak kualifikasi terus berlanjut sampai jauh.

Di sisi lain, tantangan justru datang dari dalam diri. The Babies yang tampil beruntun sejak turnamen pembuka BWF World Tour 2023 di Malaysia, lalu India, hingga menginjak tangga juara di kandang sendiri, harus bisa memaksimalkan sisa-sisa tenaga setelah bermain tanpa jeda selama hampir empat pekan terakhir. Keduanya harus bisa mengatasi rasa lelah.

Dari sembilan wakil Indonesia yang semuanya berasal dari sektor ganda, berapa tiket semifinal bisa didapat?

Jangan lewatkan duel-duel menarik di atas pada Jumat (3/2/2023) yang diperkirakan mulai pukul 13.00 WIB.

Jadwal wakil Indonesia di delapan besar Thailand Masters 2023: https://twitter.com/BadmintonLive1
Jadwal wakil Indonesia di delapan besar Thailand Masters 2023: https://twitter.com/BadmintonLive1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun