Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Asa 4 Wakil Tersisa: Fajar/Rian Belum Terbendung dan Minions Menolak Menyerah demi Gelar Keempat

20 Januari 2023   07:36 Diperbarui: 20 Januari 2023   16:16 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus/Kevin saat tampil di Malaysia Open 2023, bakal jumpa lawan yang sama yang  menjegal mereka pekan lalu: dok PBSI via Kompas.com

India Open sudah meninggalkan kenangan tersendiri bagi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Belum ada pemain atau pasangan lain yang mampu menyamai pencapaian The Minions: tiga kali naik podium juara.

"Hat-trick" juara beruntun itu terjadi sejak edisi 2016 hingga 2018. Dua edisi pertama saat masih menggunakan format Super Series dengan mengalahkan lawan yang sama di partai pemungkas yakni Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.

Sementara pada awal era baru yang bertahan hingga hari ini, Minions menumbangkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen asal Denmark.

Patut diakui rentetan kemenangan itu terjadi saat pasangan ini sedang "on fire". Sayangnya, mantan penguasa ganda putra itu tengah meniti periode sulit hingga terpental jauh di luar 10 besar.

Pasangan yang kini merangkak dari urutan 19 BWF tengah berjuang untuk mendapatkan kembali performa terbaik. Memang tidak mudah karena kondisi Sinyo, sapaan Marcus belum sepenuhnya pulih.

Bila kita menyaksikan aksi mereka belakangan ini, sungguh pasangan ini masih belum menggapai penampilan sebaik saat masih di puncak. Pertahanan rapat, permainan cepat, variasi serangan yang kaya nan mematikan, hingga pukulan-pukulan ajaib yang lahir dari "tangan petir" Kevin Sanjaya.

Walau begitu, ada satu aspek positif dari The Minions yang patut diacungi jempol. Semangat juang dan mental yang teguh untuk menolak menyerah.

Hal ini terlihat sejak pertandingan pertama India Open beberapa hari lalu. Harus menghadapi junior mereka, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando alias The Babies, hingga melewati pertarungan menegangkan menghadapi Ren Xiang Yu/Tan Qiang di babak 16 besar, Kamis (19/1/2023) pagi WIB.

The Minions selalu dalam posisi tertinggal sebelum melakukan "comeback." Menghadapi "perang saudara" The Minions relatif mampu menguasai keadaan di gim penentuan. Namun, tidak demikian ketika meladeni pasangan China.

Drama terjadi menjelang akhir set ketiga. The Minions yang menjadi unggulan kedelapan sempat memimpin 19-18 sebelum lawan yang berada di ranking 27 BWF itu menyamakan kedudukan 20-20 dan memaksa "deuce" setelah arah kok Kevin bisa dimatikan Ren Xiang.

Situasi makin genting ketika pasangan China yang sama-sama berusia 24 tahun itu berbalik meraih "match point." The Minions tak mampu meredam serangan beruntun lawan.

Kevin menjadi pembeda dengan mempertontonkan skill pengembalikan servis (return service) untuk membuat skor kembali imbang.

Pasangan ini tak mau membuang momentum positif. Marcus dengan jeli menempatkan kok ke arah baseline yang tak mampu dijangkau Ren/Tan. Kevin menutup pertandingan dengan pukulan penghabisan.

"Saya tadi hanya usaha dan berusaha terus saja di lapangan. Tidak ada kata menyerah saja," Kevin menjawab singkat terkait rahasia di balik kemenangan yang membuat para penonton turut "senam jantung."

Berkat kemenangan rubber game, 16-21, 21-18, 23-21 sekaligus menandai pertemuan pertama kedua pasangan, The Minions akan kembali berjumpa pasangan China.

The Minions akan diuji Liang Wei Keng/Wang Chang yang menghentikan harapan tuan rumah, Krishna Prasad Garaga/Vishnuvardhan Goud Panjala, 21-11, 23-25, dan 21-9.

"Head to head" berada di tangan pasangan China. Minions belum berhasil menang dalam dua pertemuan sebelumnya, masing-masing di semifinal Indonesia Masters 2022 dan babak 16 besar Malaysia Open 2023.

KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Jumat (20/1/2023) adalah momen tepat bagi Minions menemukan titik balik agar bisa menjaga peluang meraih gelar keempat.

"Kami tidak memikirkan peringkat, kami hanya memberikan yang terbaik di setiap pertandingan," tegas sinyo kepada situs resmi BWF usai mengunci tiket delapan besar.

Fajar/Rian Belum Terbendung

Ada satu hal yang belum berubah dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Konsistensi. Unggulan kedua ini belum juga terbendung.

Usai mengalahkan pasangan Korea Selatan, Choi Sul Gyu/Kim Won Ho di babak 32 besar, juara Malaysia Open 2023 itu juga mampu mengunci kemenangan dua gim saat beradu dengan kompatriot mereka Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 21-17 dan 21-18.

Bagas/Fikri, pasangan muda yang pernah mengguncang dunia dengan meraih gelar juara All England 2022 itu begitu kesulitan untuk meredam pasangan ganda putra terbaik saat ini.

Keduanya sudah empat kali bertemu sebelumnya. Tiga perjumpaan terakhir menjadi milik Fajar/Rian, dengan dua yang terakhir terjadi tahun lalu, masing-masing di Korea Open dan Indonesia Open.

Kekalahan ini membuat Fajar/Rian memperlebar skor pertemuan menjadi 4-1. Bagas/Fikri jelas harus bekerja lebih keras untuk bisa meladeni, apalagi menumbangkan senior mereka. Salah satu pekerjaan rumah adalah bagaimana mereka memainkan permainan depan net. Di hadapan Fajar/Rian, Bagas/Fikri terlihat begitu inferior.

Beruntung, dua harapan terakhir ganda putra ini berada di "pool berbeda." Fajar/Rian yang berada di bagan bawah akan menghadapi Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Pasangan Jerman yang mengalahkan unggulan enam dari Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen seharusnya bukan lawan sulit. Hanya saja, Fajar/Rian, begitu juga The Minions jangan sampai lengah.

Ganda campuran habis

Nasib berbeda dialami sektor ganda campuran. Dua wakil tersisa, kompak gugur di babak 16 besar.

Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati belum mampu berbicara banyak saat menghadapi unggulan teratas dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Rehan/Lisa yang kini bercokol di posisi 12 dunia kembali kalah dua gim seperti di pertemuan pertama.

Bedanya, kali ini, pasangan muda Indonesia itu sedikit memberi perlawanan di set pertama. Jelas, di balik kekalahan 16-21 dan 9-21 ini ada banyak pelajaran bagi Rehan/Lisa agar bisa bangkit lebih kuat.

Pil pahit juga ditelan pasangan non-pelatnas, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Semifinalis pekan lalu itu di luar dugaan tampil antiklimaks saat menghadapi Kyohei Yamashita/Naru Shinoya, pasangan Jepang dengan ranking dunia dua tangga lebih rendah.

Dejan/Gloria yang di babak sebelumnya menumbangkan pasangan nomor satu Malaysia menyerah dengan skor cukup mencolok, 14-21 10-21.

Kekalahan pasangan nomor 16 BWF ini menunjukkan satu hal. Peringkat dunia tak menggaransi kemenangan.

Harapan tunggal putra

Jonatan Christie membuktikan pernyataannya beberapa waktu lalu. Ia mengaku lebih nyaman bermain di India Open kali ini. Venue dingin sehingga kok lebih lambat. Cocok dengan karakternya.

Unggulan empat ini terus melaju. Zhao Jun Peng belum bisa membendungnya. Jojo yang lahir di Jakarta, 25 tahun lalu menang tiga gim, 21-19, 15-21, dan 21-12 atas lawannya asal China yang bercokol di posisi 11 BWF.

Kemenangan ini sekaligus membuat Jojo "balas dendam" atas kekalahan di pertemuan sebelumnya di babak 16 besar Indonesia Open dan membuat skor perjumpaan mereka kini seri, 3-3.

Seperti di sektor ganda putra, tunggal putra pun meloloskan dua wakil. Sekaligus menjadi tumpuan setelah kegagalan menghantui ganda campuran dan tunggal putri.

Gregoria Mariska Tunjung belum mampu membuat kejutan di hadapan An Se-young. Jorji yang berusaha mengajak pemain muda Korea Selatan itu bermain tiga gim akhirnya menyerah 21-16 dan 21-18.

Jorji belum bisa memutus laju unggulan dua itu yang membuatnya harus menelan pil pahit empat kali beruntun.

Anthony Sinisuka Ginting menemani Jojo, Fajar/Rian, dan Minions. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu tampil apik ketika menghadapi Kantaphon Wangcharoen. Sebagai unggulan keenam Ginting tak memberi kesempatan kepada pemain Thailand itu. Ginting pun terlihat lebih yakin dan mampu mengurangi kesalahan sendiri sehingga bisa menutup laga dalam dua gim, 21-18 dan 21-10.

Jojo dan Ginting akan menghadapi lawan berat. Jojo harus meladeni Chou Tien Chen, sedangkan Ginting menghadapi "pembunuh" Lee Zii Jia yakni Li Shi Feng.

Jojo yang merupakan unggulan empat memiliki modal bagus menghadapi pemain senior Taiwan itu. Pertemuan terakhir di fase grup BWF World Tour Finals akhir tahun lalu menjadi milik Jojo sekaligus membuatnya unggul 7-3 dalam skor pertemuan.

Bila mampu mengukir kemenangan ke-11 maka Jojo berpeluang menghadapi Viktor Axelsen, monster dari Denmark yang belum menemui lawan sepadan. Viggo akan menghadapi rekan senegara Rasmus Gemke yang menguburkan impian tuan rumah di babak sebelumnya.

Bagaimana kans Ginting? Seharusnya Ginting bisa. Pemain ranking tiga BWF ini punya segalanya. Mulai dari ranking dunia yang lebih baik, pengalaman, hingga skill mumpuni ketimbang pemain China berperingkat 22 BWF itu.

Hanya saja, baik Jojo maupun Ginting tetap waspada. Tantangan terberat biasanya tidak selalu datang dari luar, tetapi dari diri sendiri. Bila mereka bisa menaklukkannya maka tiket ke delapan besar berpeluang besar direbut.

Menariknya, perjalanan Ginting dan Jojo tidak akan saling menjegal sebelum partai final. Dengan kata lain, undian memisahkan mereka di kedua bagan.

Ginting menempati "pool bawah" dan bila tak terbendung maka berpeluang menghadapi salah satu dari Loh Kean Yew asal Singapura atau Kunlavut "View" Vitidsarn dari Thailand.

Harapan yang sama seperti ganda putra, semoga tunggal putra pun bisa melangkah jauh hingga bisa bertemu di partai final.

Amin.

Jadwal perempat final India Open 2023, Jumat (20/1/2023), ada 4 wakil Merah-Putih: tournamentsoftware.com
Jadwal perempat final India Open 2023, Jumat (20/1/2023), ada 4 wakil Merah-Putih: tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun