Di satu sisi, penuh percaya diri untuk menjalankan kerja sama dan memperbaiki kekurangan mendasar di laga-laga sebelumnya yakni penyelesaikan akhir. Hanya dengan ketenangan setiap peluang bisa dikonversi menjadi gol.
Di sisi lain, mengantisipasi agresivitas Vietnam yang bakal diperagakan sejak menit awal. Vietnam yang tidak punya pilihan lain selain mencari gol tidak akan memilih bermain bertahan, juga kecil kemungkinan mereka akan bertahan terlalu dalam.
Vietnam bakal bermain lebih menekan. Mereka akan keluar menyerang agar bisa mencetak gol.
Dalam keadaan seperti ini, ketenangan kembali menjadi kunci. Indonesia cenderung lengah di 15 menit awal dan akhir pertandingan. Jangan sampai di saat-saat genting seperti itu, kita justru kehilangan semangat dan konsentrasi.
Selain dibutuhkan dalam kondisi seperti itu, ketenangan juga adalah senjata untuk menekan balik. Kita tentu tidak ingin terus ditekan dan didikte. Indonesia perlu memanfaatkan setiap kesempatan.
Dalam keadaan tertinggal pun, ketenangan perlu dipegang teguh. Jangan sampai, ketika kebobolan, permainan menjadi cenderung terburu-buru, tidak terorganisir, dan kehilangan arah. Bila itu terjadi maka mimpi buruk membayang. Bisa saja kebobolan lagi dan harapan mengejar ketertinggalan seperti jauh panggang dari api.
Dalam segala situasi, ketenangan, sekali lagi, adalah kunci.
Efek kejut Shin Tae-yong
Keempat, publik Tanah Air, juga pihak lawan tentu bertanya-tanya. Bagaimana formasi dan strategi yang akan dimainkan Shin Tae-yong?
Apakah masih akan mengandalkan kekuatan dan bertahan dengan strategi serupa akhir pekan lalu? Atau akan ada kejutan baik dalam "line-up" maupun pola permainan?
Nadeo Argawinata memiliki kinerja yang baik di bawah mistar gawang. Rizky Ridho, Fachruddin Aryanto, dan Jordi Amat di lini pertahanan pun demikian. Pemain yang disebutkan terakhir sangat berpengaruh dengan fisik dan pengalamannya.