Performa Si Merah kalih ini mengingatkan pada penampilan pekan sebelumnya saat mengungguli Leicester City 2-1. Liverpool menang karena dua gol bunuh diri pemain The Foxes.
Secara keseluruhan sejumlah aspek masih menorehkan catatan minor. Lini pertahanan yang rapuh baik dari skema bola mati maupun saat menghadapi serangan balik cepat lawan.
Begitu juga kesalahan sendiri yang tidak perlu dan lepasnya sejumlah peluang emas salah satunya dari Darwin Nunez.
Liverpool hampir saja kebobolan tiga gol di paruh pertama, melanjutkan gol bunuh diri Ibrahima Konate di menit ke-19 dan aksi Yoane Wissa tiga menit sebelum waktu normal babak pertama berakhir.
Liverpool sempat mendapat momentum bangkit setelah Alex Oxlade-Chamberlain sukses mengkonversi umpan silang Trent Alexander-Arnold di menit ke-50.
Hasil positif dari rotasi yang dilakukan Klopp dengan menarik keluar Virgil van Dijk dan Kostas Tsimikas di lini pertahanan serta Harvey Elliott di waktu bersamaan. Pelatih asal Jerman itu memberi tempat kepada Joel Matip dan Andy Robertson, serta Naby Keita untuk menambah daya dorong di lini tengah.
Pasukan Thomas Frank membuktikan mereka bukanlah tim yang bisa ditelikung. Walau kalah "ball possession" mereka bisa bertahan dengan baik dan menemukan celah untuk menjaga keunggulan, bahkan menambah gol melalui Bryan Mbeumo 14 menit berselang.
Hal tersebut sudah mereka lakukan pada tim-tim unggulan lainnya. Sebelum menyakiti Liverpool, mereka lebih dahulu menggasak Manchester United empat gol tanpa balas, mengimbangi Chelsea dan Tottenham Hotspur, serta mencatatkan kemenangan heroik atas Manchester City sebelum Piala Dunia 2022. Â Brentford sudah menjelma menjadi pembunuh raksasa.
Setan Merah di Jalur Bagus
Berbeda dengan Liverpool, Manchester United terus berada di jalur kemenangan. Bermain di kandang sendiri di Stadion Old Trafford, Rabu (4/1/2023), Setan Merah membungkam tamunya, Bournemouth, 3-0.
Tiga gol The Red Devils dicetak Casemiro di babak pertama dan Luke Shaw serta Marcus Rashford setelah keluar dari kamar ganti.