Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia 2022, "The Real GOAT" Terjawab Sudah

19 Desember 2022   11:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:10 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi diarak para pemain dan tim Argentina bersama trofi Piala Dunia| AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT via Kompas.com

Pertama, Argentina justru mampu memainkan strategi dengan benar. Mereka tidak memberi ruang kepada para pemain Prancis untuk mengembangkan permainan.

Pressing ketat serta penguasaan lapangan yang baik dari Messi dan kolega memberikan keuntungan ganda. Mendikte pertandingan di satu sisi, plus mencuri sepasang gol di sisi berbeda.

Entah mengapa Prancis, yang tak sedikit pihak menjagokan mereka, justru kehilangan hampir segala hal. Mbappe dan Giroud terisolasi dan tidak mendapat ruang melakukan ancaman. Sokongan dari lini kedua pun minim. Praktis, paruh pertama sepenuhnya menjadi milik Argentina.

Kedua, kita mungkin sempat berpikir, pertandingan akan berpihak pada Argentina. Dengan permainan yang terorganisir, mengalir, dijalankan dengan penuh disiplin dan semangat tingkat tinggi, Argentina sudah berada di ambang juara.

Prediksi ini terbukti meleset ketika Prancis berhasil mendapat momentum bangkit di penghujung laga. Menurunnya tekanan dan agresivitas benar-benar memberi mimpi buruk bagi Argentina. 

Terlihat jelas dalam perubahan raut wajah Angel Di Maria yang keluar lapangan lebih awal dengan semringah kemudian berganti tegang dan gelisah.

Memang Prancis adalah tim yang berbahaya bila mereka mendapat ruang dan kesempatan. Kehadiran Mbappe, juga sokongan darah muda yang begitu energik dalam diri Marcus Thuram dan Randal Kolo Muani membuat repot barisan belakang Argentina yang mulai kelelahan.

Argentina menunjukkan diri tidak hanya sebagai tim yang solid tetapi juga memiliki daya tahan yang panjang. Hal ini terlihat dengan gol ketiga saat "extra time" dan ketenangan mereka menghadapi drama penentuan.

Justru Prancis terlihat tidak siap untuk menghadapi pertarungan yang panjang dan melelahkan. Dalam situasi penuh tekanan saat menghadapi momen yang tidak hanya menuntut ketepatan mengambil keputusan tetapi juga ketenangan mengeksekusi, dua pemain Prancis tak berdaya.

Ketiga, secara individu kredit jelas diberikan kepada segenap tim Argentina. Mulai dari tim pelatih, para pemain utama, juga pemain pengganti. Memang tidak semuanya mendapat skor penilaian positif.

Tidak semua mereka menorehkan rapor bagus. Lautaro Martinez yang mendapat beberapa kesempatan setelah masuk menggantikan Julian Alvarez di menit ke-103 adalah contoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun