Salem Al-Dawsari dan Saleh Al-Shehri yang tampil trengginas selama babak kualifikasi akan diandalkan untuk menggempur Argentina, Meksiko, dan Polandia demi memenangkan persaingan di Grup C.
Mereka akan meredam ambisi Argentina yang ingin memberikan perpisahan yang manis bagi Lionel Messi. Juga negara-negara lain demi memberi kesan positif pada keikutsertaan mereka yang keenam.
Kelima, dibanding empat tim sebelumnya, Australia harus melewati perjalanan menegangkan untuk mendapat tiket ke Qatar.
The Socceroos harus menjalani babak play off antar-konfederasi. Melewati pertandingan melelahkan menghadapi Peru yang dimenangi melalui adu penalti.
Australia sesungguhnya menjalani putaran pertama kualifikasi dengan manis. Memuncaki grup putaran pertama, namun kemudian harus meniti jalan terjal ketika bersua Jepang dan Arab Saudi.
Kekalahan dari dua negara itu membuat mereka harus menjalani babak play-off. Tidak mudah memang menyingkirkan wakil Amerika Selatan. Kiper cadangan Andrew Redmayne menjadi bintang melawan Peru.
Ajdin Hrustic, Jamie Caclaren yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan tujuh gol, hingga Matt Ryan yang berpotensi menggusur Redmayne untuk mengawal gawang Australia akan menjadi harapan saat menghadapi tim kuda hitam Denmark, Tunisia, dan juara bertahan Prancis.
Apakah jalan berliku menuju Qatar akan membuat mereka mudah menjadi bulan-bulanan di fase grup?
Keenam, Qatar yang sudah mengeluarkan investasi besar dan rela menanggung berbagai protes untuk menggelar hajatan akbar ini tentu tidak ingin tim nasionalnya hanya sekadar penggembira.
Qatar memang debutan imbalan dari tuan rumah pesta sepakbola mewah. Belum banyak ujian yang mereka lewati baik dari sisi sejarah maupun penampilan menghadapi tim-tim top.
Menghuni grup pertama bersama Ekuador, Senegal, dan Belanda, Qatar tidak hanya bermodalkan faktor tuan rumah.