Sang pelatih perlu menemukan formula untuk memadukan para pemain yang sudah begitu berpengalaman dan sejumlah pendatang baru. Maya Yoshida (34), Yuto Nagatomo (36) dan Hiroki Sakai (32) mungkin akan memainkan Piala Dunia terakhir.
Para senior di lini belakang ini diharapkan bisa meyakinkan para debutan seperti Takehiro Tomiyasu dari Arsenal, Ko Itakura, hingga Hiroki Ito agar tidak sampai demam panggung.
Eiji Kawashima yang setahun lagi genap kepala empat sepertinya masih menjadi andalan, meski ada alternatif dalam diri Sint-Truiden Daniel Schmidt dan Shuichi Gonda.
Tidak hanya itu. Jepang yang memulai debut di Prancis 1998 menjadi salah satu negara Asia yang tidak semata-mata mengandalkan para pemain yang berkarier di mancanegara, terutama di Eropa.
Mereka juga memasukan nama-nama yang berlaga di kompetisi domestik seperti kiper Shuichi Gonda, trio bek Miki Yamane, Hiroki Sakai, dan Yuto Nagatomo. Pemain yang disebutkan terakhir memang menjalani akhir kariernya di FC Tokyo setelah malang melintang di kancah Eropa.
Hal itu menunjukkan Jepang sebagai salah satu gudang pemain bintang di Asia sekaligus memiliki liga dan pembinaan dalam negeri yang berkualitas.
Sekali lagi, menghadapi Spanyol dan Jerman yang sudah merasakan gelar juara dunia akan menjadi ujian tersendiri.
Para pemain senior yang masih menjadi tumpuan di barisan belakang, hingga minimnya para pemain depan dengan naluri membunuh seperti Keisuke Honda dan Shinji Kagawa membuat para penggemarnya terus mendukung dengan penuh kecemasan.
Salah satu skenario yang paling memungkinkan untuk diambil bila ingin mencuri satu tiket adalah mengambil poin penuh dari Kosta Rika di laga kedua, dan bermain imbang melawan salah satu dari raksasa Eropa.
Ketiga, sepak terjang Iran di babak kualifikasi sungguh mengesankan. Mengoleksi poin terbanyak sekaligus paling banyak mencetak gol. Mereka hanya sekali kalah saat bertemu Korea Selatan.
Tim besutan Carlos Queiroz itu akan mengandalkan striker Bayer Leverkusen Sardar Azmoun yang mencetak 10 gol di babak kualifikasi, juga Mehdi Taremi yang bermain di Porto, di lini serang.