Iran dianggap memiliki skuad yang seimbang. Para pemain jebolan Piala Dunia Rusia 2018 masih menjadi tumpuan.
Kombinasi Mehdi Taremi dan Azmoun, hingga Alireza Beiranvand di bawah mistar gawang sudah menunjukkan hasil positif di laga uji coba internasional dengan membekuk Uruguay dan mengimbangi Senegal dengan Sadio Mane.
Pada penampilan keenam, Iran akan menghadapi saingan berat di Grup B. Inggris, Amerika Serikat, dan muka baru, Wales.
Satu-satunya prahara yang dialami Iran dalam perjalanan ke Qatar adalah drama pergantian pelatih dari Dragan Skocic menuju Queiroz.
Skocic yang meraih 15 kemenangan dalam 18 pertandingan sejak Februari 2020 dipecat secra kontroversial pada Juli lalu. Ia lalu diangkat lagi sebelum benar-benar ditendang.
Buntut dari pemecatan dan penunukan Queiroz tidak bisa tidak berdampak pada harmonisasi dalam tim. Kedua pelatih itu sudah memiliki penggemar tersendiri di tubuh timnas Iran. Para pemain terbelah di antara kedua kubu.
Meski Queiroz terlihat mampu mendamaikan sebagaimana ditunjukkan dalam laga-laga persahabatan sebelum ke Qatar, namun ketegangan itu tidak akan dihilangkan begitu saja.
Apalagi pertandingan di grup ini akan mendapat sorotan luas, baik dari sisi pertandingan maupun politis. Kita bisa mencerna sendiri bagaimana situasi politik antara Iran dan sejumlah negara di grup itu.
Bisa-bisa laga-laga itu akan menunjukkan dengan gamblang bahwa sepak bola sungguh tak bisa lepas dari urusan politik.
Keempat, Arab Saudi juga meyakinkan di babak kualifikasi dengan hanya menelan satu kekalahan di dua putaran.
Salah satu negara dari kawasan di mana Piala Dunia digelar tentu akan mendapat banyak dukungan secara langsung.