Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memori "Handball" Suarez dan Peluang 5 Wakil Afrika di Piala Dunia 2022

12 November 2022   14:02 Diperbarui: 12 November 2022   14:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luis Suarez menghentikan bola dengan tangannya saat Ghana vs Uruguay di perempat final Piala Dunia 2010: JORGE REYES/MEXSPORT DIGITAL via Kompas.com

Peluang Maroko memetik poin adalah ketika menghadapi Australia yang mengandaskan Peru via adu penalti dalam playoff inter-konfederasi antara AFC versus Conmebol.

Sementara bersua Prancis dan Denmark akan menjadi pekerjaan berat bagi Tunisia. Kembalinya Christian Eriksen usai melewati momen kritis di Euro 2020 dan tampil gemilang bersama Manchester United, membuat Denmark layak masuk hitungan.

Kylian Mbappe, Karim Benzema, Olivier Giroud, Aurelien Tchouamni, Hugo Lloris, adalah bagian kecil dari kemewahan skuad Les Blues yang tidak bisa tidak membuat Tunisia harus siap baik secara teknis maupun mental.

Optimisme Milla

Roger Milla legenda Afrika menaruh kepercayaan kepada para penerusnya. Ia yakin wakil Afrika tidak akan menjadi penggembira semata.

Bila memang tidak diperhitungkan dan memiliki jalan sulit sejak fase grup, Milla menyerukan bagi wakil-wakil Afrika untuk membawa serta ke Timur Tengah optimisme yang sama.

"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa Afrika memiliki pemain sepak bola terbaik dan tim terbaik di dunia," tandas Milla kepada BBC Sport Africa melansir bbc.com.

Pria yang kini sudah berusia 70 tahun itu memotivasi generasi penerus untuk menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki segalanya untuk bersaing dengan para unggulan.

"Terserah kami untuk mulai bekerja. Kami berjuang selama beberapa tahun tetapi saya telah melihat sepak bola Afrika berkembang pesat. Sekarang saatnya dan kita akan lihat di Qatar."

Milla sadar untuk berbicara banyak melampaui prestasi delapan besar butuh kerja keras. Diberkati para pesepakbola hebat secara individu perlu dipadukan dengan disiplin dan orgnasisasi yang padu.

"Ini disiplin dan organisasi. Jika kita melihat negara lain hari ini, kita berada di level mereka dalam sepak bola tetapi sekarang kita harus terorganisir dengan baik [juga].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun