Kedua, Kamerun dan Ghana juga memiliki materi pemain yang bagus. Namun, undian menempatkan mereka di grup-grup sulit.
Kamerun yang bisa memaksimalkan pengalaman Eric Choupo-Moting bersama Bayern Muenchen, harus beradu dengan Brasil, Swiss, dan Serbia di Grup G. Brasil yang merupakan tim paling sukses di Piala Dunia jelas lawan terberat. Namun, Swiss dan Serbia tidak bisa dibilang enteng.
Ghana tergabung di Grup H bersama Portugal, Uruguay, dan Korea Selatan. Mengandalkan kemampuan striker Athletic Bilbao, Inaki Williams dan Mohammed Kudus, gelandang serang Ajax Amsterdam berusia 22 tahun untuk meladeni Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes, Ruben Dias dan sederet pemain bintang Portugal.
Selanjutnya Uruguay dengan sejumlah bintang muda seperti Darwin Nunez (Liverpool) dan Federico Valverde (Real Madrid) yang kemungkinan akan berpadu dengan para pemain senior seperti Luis Suarez dan Edinson Cavani hingga Fernando Muslera.
Wakil Asia di grup ini juga tak bisa dipandang sebelah mata. Sejumlah pemainnya menjadi andalan di tim-tim besar seperti Son Heung-min dan Hwang Hee-chan.
Ini menjadi kesempatan bagi Ghana untuk balas dendam atas kekalahan menyakitkan yang dihiasi tragedi "handball" Suarez. Serentak unjuk gigi di hadapan tim top dari Eropa dan Asia.
Ketiga, apakah Maroko dan Tunisia tidak perlu dimasukan dalam daftar harapan?
Maroko berada di Grup F bersama Belgia, Kanada, dan Kroasia. Kekuatan Belgia dan Kroasia tak perlu diragukan lagi.
Maroko akan menghadapi para pemain seperti Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Luka Modric, Andrej Kramaric, Ivan Perisic dan Mateo Kovacic yang sudah diketahui seperti apa kemampuan dan jam terbang mereka.
Maroko tentu akan memaksimalkan sejumlah pemain dengan pengalaman Eropa. Achraf Hakimi, bek sayap Paris Saint-Germain (PSG), trio Sevilla Youssef En-Nesyri, El-Haddadi, dan Yassine Bounou.
Tunisia yang lolos ke Qatar usai menyingkirkan Mali, akan menghadapi juara bertahan Prancis, berikut Denmark, serta Australia di Grup D.