Melansir datareportal.com (15/2/2022), per awal 2022 ada 18.45 juta user Twitter di Tanah Air. Angka tersebut kalah banyak dari Facebook (129.9 juta), YouTube (139 juta), Instagram (99.15 juta) hingga sang idola baru milik ByteDance yakni TikTok yang sudah memiliki 92.07 juta user.
Apakah dengan angka yang kecil itu perubahan yang dibuat akan menggenjet pertumbuhan Twitter?
Patut diakui, meski tidak memiliki pengguna sebanyak platform sosmed lainnya, Twitter sesungguhnya memiliki segmen dan daya tarik tersendiri.
Elon dengan percaya diri mengakui itu dalam kicauan terbarunya. "Twitter is simply the most interesting place on the Internet. That's why you're reading this tweet right now. "
Dari sisi pengguna, saya melihat dan merasakan daya tarik yang belum tergantikan oleh platform lain. Salah satunya, nuansa kebebasan yang berbeda di antara Twitter dan Instagram khususnya.
Di Twitter kita bisa bebas berkicau. Isi hati dan apa pun yang ingin disampaikan bisa ditumpahkan dengan mudah. Meski ada keterbatasan jumlah kata dan durasi, Twitter lebih dari cukup menjadi ruang untuk menjadi diri sendiri yang apa adanya, bukan ada apanya.
Sementara itu, Instagram diperlakukan lebih sebagai "barang berharga" yang perlu dipoles dengan teliti, ditata dengan apik, dan diatur hati-hati agar tampak rapi dan menarik, meski untuk itu kita rela menjadi sesuatu yang berbeda.
Jarang saya mendengar, membaca, atau melakukan aktivitas berlomba-lomba merapikan atau menjaga kerapian postingan di Twitter, sebagaimana "hukum" baru yang berlaku di Instagram.
Dengan tingkat penetrasi pengguna internet yang cepat, yakni sudah menyentuh 73,7 % dari total populasi dan pengguna sosial media yang sudah menyentuh 191,4 juta dari 204,7 juta pengguna internet, maka terobosan yang dilakukan Twitter bisa memberikan pengaruh, baik pada dirinya sendiri maupun ekosistem sosial media umumnya.
Ada peluang pengguna Twitter makin bertambah karena berbagai manfaat menarik yang ditawarkan. Para pelaku bisnis dan konten kreator bisa lebih tersenyum tersenyum.
Sementara pada saat bersamaan, ada kekhawatiran tersendiri. Tahun politik di Indonesia sudah menjelang. Twitter masih menjadi alat ampuh untuk "bertarung" di jagad maya.