Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inspirasi dari Ballon d'Or 2022 yang Pantas untuk Benzema, Si Tua Kaya Rekor

18 Oktober 2022   11:28 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:46 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Hadiah di depan saya ini membuat saya sangat bangga. Ketika saya kecil, itu adalah mimpi masa kecil, saya tidak pernah menyerah. Segalanya mungkin." (Karim Benzema)

Ballon d'Or adalah soal statistik. Tanpa keraguan, pemain dengan rejam jejak terbaiklah yang memenangkannya. Pengaruh dan kontribusi, entah dalam gol dan gelar bergengsi adalah patokan.  

Sejago-jagonya seorang pemain mengolah si kulit bundar, tetapi bila pada akhirnya tidak cukup mendongrak prestasi klub hingga level Eropa atau dunia, maka perjuangannya tidak akan masuk hitungan.

Namanya akan tenggelam di balik perhatian dunia pada jumlah gol, torehan prestasi di level klub, hingga keberadaan klub itu sendiri. Sulit bagi seorang pemain yang berkiprah di luar episentrum sepak bola dunia untuk diperhitungkan.

Tidak mengherankan bila Karim Benzema terpilih sebagai pemenang Ballond d'Or 2022. Seremoni di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (18/10/2022) dini hari WIB tak ubahnya formalitas untuk sesuatu yang sudah bisa diprediksi.

Perubahan format Ballon d'Or yang merekapilutasi pencapaian setiap pemain semusim sebelumnya, menempatkan Benzema di posisi teratas. Sekitar 100 jurnalis memutuskan pemenang Ballon d'Or musim ini berdasarkan kiprah musim 2021/2022 yang dimulai 1 Agustus 2021 hingga 31 Juli 2022.

Seperti kita tahu dan bisa kita runut dengan mudah betapa menonjolnya Benzema pada periode itu. Ia menerima berbagai penghargaan, baik secara individu maupun bersama klub dan negara, untuk pencapaiannya yang sulit ditandingi pemain lain.

Benzema mengawalinya dengan trofi UEFA Nations League 2021 bersama Prancis. Mereka mengalahkan Spanyol 2-1 di partai pamungkas di Stadion San Siro, Milan, Italia pada 11 Oktober 2021 dini hari WIB.

Patut dicatat Benzema mencetak satu gol untuk menyamakan kedudukan setelah Mikel Oyarzabal lebih dahulu menggetarkan gawang Hugo Lloris. Kylian Mbappe kemudian mencetak gol penentu.

Selanjutnya, kita tak bisa melupakan peran pentingnya mengantar Real Madrid ke tangga juara LaLiga dan Liga Champions.  Bahkan, ia begitu menonjol di kedua pentas itu.

Benzema menyelesaikan musim LaLiga dengan 27 gol dalam 32 pertandingan. Ia menjadi pemain tersubur yang berhak atas Pichichi Trophy.

Di Liga Champions pun demikian. Tidak hanya soal banyaknya gol yang sukses ia ciptakan, tetapi penting untuk menekankan betapa gol-gol itu terjadi di saat-saat penting.

Sulit membayangkan seorang pemain mencetak 15 gol dalam 12 pertandingan Liga Champions. Salah satu momen bersejarah yang melahirkan tawa dan sedih, puji dan sesal, sanjungan dan kecewa pada saat bersamaan secara radikal terjadi di babak 16 besar.

Ia mencetak tiga gol dalam rentang 17 menit yang mematahkan hati PSG dan para penggemarnya. Selanjutnya, tiga gol di pertandingan semifinal melawang Manchester City kemudian mengirim Los Blancos ke final.

Berkat Benzema, Madrid mampu mengukir "comeback" sensasional secara beruntun. Ia memang tidak mengakhiri laga final dengan gol. Vinicius Junior adalah bintang di Paris saat timnya mengalahkan Liverpool untuk merengkuh "Si Kuping Lebar" untuk ke-13 kalinya.

Namun, nama Benzema tetap tak bisa luput disebut. Ia adalah tokoh kunci di balik perjalanan Madrid sebagai tim yang mula-mula kurang diunggulkan, tertinggal lebih dahulu dari tim-tim top lainnya, namun bisa bangkit dan membalikkan pesimisme hingga diakui sebagai tim bermental baja.

Semusim itu, statistik penampilan dan prestasinya begitu memukau. Ia mencetak 50 gol dan 16 asis dalam 56 laga di semua level kompetisi dan berujung empat gelar bergengsi.

Buah dari prestasi itu Benzema petik baik dalam rupa trofi yang dirayakan bersama, juga gelar-gelar individu sebagai bentuk pengakuan khusus. Pemain Terbaik UEFA, pemain terbaik Liga Champions, pemain terbaik LaLiga, hingga pemenang sepatu emas baik LaLiga maupun Liga Champions.

Inspirasi Benzema

Jelas, musim kemarin sepenuhnya milik Benzema. Sadio Mane dan Kevin De Bruyne yang finis di posisi kedua dan ketiga dalam persaingan Ballon d'Or kali ini tak memiliki statistik sementereng Benzema.

Begitu juga Robert Lewandowski yang mencetak 35 gol di Bundesliga dan 13 gol di Liga Champions namun tak mampu membawa Bayern melewati hadangan di babak perempat final Liga Champions dan lolos dari babak kedua DFB Pokal.

Hasil akhir pemenang Ballon d'Or 2022: bbc.com
Hasil akhir pemenang Ballon d'Or 2022: bbc.com

Sebagai sosok yang bergelimang gelar dan rekor, apa pelajaran yang bisa dipetik para pemain muda khususnya?

Penting digarisbawahi, Benzema meraih pengakuan prestisius ini di usia yang tidak muda. Boleh dikata setelah lewat periode emas seorang pemain.  Periode yang terlalu tua bagi banyak pemain untuk melakukannya.

Berbagai prestasi ia ukir di usia 34 tahun. Menjadi pemain tertua yang mencetak "hat-trick" Liga Champions setelah Ronaldo dan mencetak tiga gol secara beruntun di fase gugur Liga Champions. Menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah Real Madrid setelah Cristiano Ronaldo.

Benzema harus melwati berbagai rintangan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan. Ia menunjukkan kesetiaan dan determinasi tinggi untuk menyaput bayang-bayang Ronaldo saat masih menjadi bagian dari Real Madrid.

Penantian yang tidak singkat ia isi dengan kerja keras. Ketika ada momentum dengan hengkangnya Ronaldo dari Madrid, Benzema pun tancap gas.

Tidak hanya terjadi di klub. Tidak kurang rintangan yang harus ia lewati di tim nasional. Ia tak dipercaya dan dianggap tak pantas menjadi bagian dari timnas Prancis.

Kasus pemerasan mantan rekan setim, Mathieu Valbuena, membuat Didier Deschamps menutup pintu baginya. Ia "dibekukan" sebagai pemain timnas sejak 2015.

Dalam periode itu, Benzema tidak kehilangan semangat. Impian masa kecilnya untuk bisa merasakan manisnya Ballond d'Or terus ia peram.

Ia melejit sebagai striker paling top di Eropa setelah bertahun-tahun tenggelam di balik nama besar Ronaldo dan Messi.

Kemenangan ini tidak hanya menandai akhirnya dominasi Messi dan Ronaldo yang merajai persaingan sejak 2008, kecuali saat diinterupsi Luka Modric pada 2018.

Benzema serentak memaklmumkan tidak ada yang mustahil dari sebuah perjuangan tanpa kenal lelah. Di saat para pemain seusianya menunjukkan grafik performa sebaliknya, Benzema justru berjuang menggapai klimaks.

Puncak perjuangan yang diraih, sekali lagi, berkat bakat, kerja keras, dan kerja sama. Sulit membayangkan Benzema bisa sedemikian produktif dan berpengaruh bila ia tidak berada di lingkungan yang mendukung.

Ia bisa menjadi sedemikian berarti, tidak semata-mata karena upaya pribadi, tetapi juga berkat kepercayaan dan sokongan pihak lain.

Benzema adalah orang Prancis pertama yang memenangkan Ballon d'Or sejak Zinedine Zidane pada 1998. Menariknya, Zizou dan Ronaldo Luis Nazario de Lima, yang turut hadir di momen penghargaan itu kemudian dengan gamblang diapresiasi Benzema sebagai idola dan sumber inspirasi juga merasakan Ballon d'Or dengan seragam klub yang sama.

Real Madrid kemudian menunjukkan dengan gamblang sebagai kawah candradimuka yang mencetak para pemenang.

"Hadiah di depan saya ini membuat saya sangat bangga. Ketika saya kecil, itu adalah mimpi masa kecil, saya tidak pernah menyerah. Segalanya mungkin," ungkap Benzema melansir bbc.com.

Selamat Benzema, selamat Madrid, selamat Prancis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun