Kemenangan ini tidak hanya menandai akhirnya dominasi Messi dan Ronaldo yang merajai persaingan sejak 2008, kecuali saat diinterupsi Luka Modric pada 2018.
Benzema serentak memaklmumkan tidak ada yang mustahil dari sebuah perjuangan tanpa kenal lelah. Di saat para pemain seusianya menunjukkan grafik performa sebaliknya, Benzema justru berjuang menggapai klimaks.
Puncak perjuangan yang diraih, sekali lagi, berkat bakat, kerja keras, dan kerja sama. Sulit membayangkan Benzema bisa sedemikian produktif dan berpengaruh bila ia tidak berada di lingkungan yang mendukung.
Ia bisa menjadi sedemikian berarti, tidak semata-mata karena upaya pribadi, tetapi juga berkat kepercayaan dan sokongan pihak lain.
Benzema adalah orang Prancis pertama yang memenangkan Ballon d'Or sejak Zinedine Zidane pada 1998. Menariknya, Zizou dan Ronaldo Luis Nazario de Lima, yang turut hadir di momen penghargaan itu kemudian dengan gamblang diapresiasi Benzema sebagai idola dan sumber inspirasi juga merasakan Ballon d'Or dengan seragam klub yang sama.
Real Madrid kemudian menunjukkan dengan gamblang sebagai kawah candradimuka yang mencetak para pemenang.
"Hadiah di depan saya ini membuat saya sangat bangga. Ketika saya kecil, itu adalah mimpi masa kecil, saya tidak pernah menyerah. Segalanya mungkin," ungkap Benzema melansir bbc.com.
Selamat Benzema, selamat Madrid, selamat Prancis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H