Xavi melakukan sejumlah perubahan di babak kedua. Jordi Alba menggantikan Alejandro Balde, Sergio Busquets menggantikan Gavi, lalu Raphinha memberi tempat kepada Ferran Torres. Tiga pergantian ini dilakukan serentak di menit ke-60.
Tak berselang lama, Ansu Fati dimasukan menggantikan Ousmane Dembele, lalu menyusul Kessie 10 menit kemudian menggantikan Pedri.
Peruhanan tersebut cukup berpengaruh. Intensitas serangan semakin meningkat. Puncaknya terjadi di menit ke-83. Penetrasi Ansu Fati dari sisi kiri berhasil melewati penjagaan dua pemain Madrid sebelum melepaskan umpan silang mendatar akurat ke tuang jauh yang mampu disambuat Ferran Torres dengan sempurna.
Torres pun menjadi pemain Bara pertama yang mencetak gol di dua El Clasico pertamanya sejak Alexis Sanchez pada 2012.
Sebelum itu, Lewandowski mendapat peluang emas bila tidak dijatuhkan Dani Carvajal di kotak terlarang. Barca mengharapkan penalti. Sayangnya, wasit bergeming.
Situasi seperti ini kemudian benar-benar melemahkan Barcelona sebagaimana yang terjadi di penghujung laga. Madrid mendapat hadiah tendangan dua belas pas.
Eric Garcia menginjak kaki Rodrygo. Wasit sempat meninjau VAR sebelum menunjuk titik putih. Rodrygo sendiri maju sebagai algojo. Gelandang sayap Brasil yang menggantikan Vinicius itu tak membuang kesempatan untuk memberikan pukulan pamungkas bagi Barcelona.
Memang bagaimana pertandingan ini berakhir cukup mengecewakan kubu Barcelona. Gol ketiga yang terjadi tepat sebelum bubaran kemudian meninggalkan rasa pahit.
Madrid pun sukses menjaga rekor tak terkalahkan di pentas domestik, hal mana yang tidak sanggup dilakukan Barca yang harus pulang dengan tangan kosong.
Tanggapan Xavi
Barcelona dan Xavi sempat membuat para fan berbunga-bunga. Mereka berangkat ke Madrid dengan kemenangan 4-0 atas Madrid di tempat yang sama pada akhir musim lalu.