Ternyata, pesimisme yang mulai menyeruak itu, bisa ia patahkan. Tujuh menit berselang Mo Salah mulai beraksi. Dalam waktu enam menit, striker internasional Mesir ini sukses mencetak tiga gol. Trigol fenomenal (menit 75, 80, dan 81) ke gawang Rangers untuk menegaskan kebangkitan Liverpool.
Tuan rumah memimpin di menit ke-17 melalui Scott Arfield. Bobby Firmino kemudian memberi pengaruh dengan mencetak sepasang gol (menit 24 dan 55) dan Darwin Nunez (menit 66) meluluhkan harapan mayoritas fan di Ibrox.
Kehadiran Salah kemudian menambah jelas keunggulan Liverpool di babak kedua, sebelum pesta gol ditutup Harvey Elliott, tiga menit sebelum waktu normal usai.
Salah kembali ke jalur positif setelah mengalami masa suram bersama lini depan Liverpool sejak awal musim. Kemenangan Liverpool sebagai titik balik usai babak pertama yang lesu dan tumpul.
(Mungkin) hat-trick tercepat di Liga Champions ini membuat Liverpool mulai bernapas lega. Tiga poin krusial yang menempatkan mereka di posisi kedua Grup A dengan sembilan angka, berjarak tiga poin dari Napoli di posisi puncak.
Liverpool hanya butuh satu angka dari dua pertandingan terakhir untuk melaju ke babak gugur. Mereka hanya perlu meraih hasil imbang di matchday berikutnya di kandang Ajax Amsterdam.
Sementara Rangers terus memburu poin pertama mereka. Tim besutan Giovanni van Bronckhorst berjuang agar finis di posisi ketiga demi tiket Liga Europa.
Namun, mereka harus  melakoni perjalanan ke Napoli untuk mengadapi pemuncak klasemen di pekan depan, sebelum menjamu Ajax di tempat yang sama. Bisa jadi laga itu benar-benar menjadi pamungkas perebutan jatah ke kasta kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H