Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barcelona (Kelihatan) Belum Siap Bersaing di Liga Champions dan Enam Menit Pembuktian Mo Salah

13 Oktober 2022   09:33 Diperbarui: 13 Oktober 2022   09:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama 6 gol di matchday 4 Grup C Liga Champions antara Barcelona kontra Inter Milan, Kamis (13/10/2022) dini hari WIB: AFP/PAU BARRENA via Kompas.com

Statistik pertandingan sebenarnya menempatkan mereka dalam posisi unggul. Menguasai bola lebih dari 50 persen, tepatnya 62 persen dan mampu melepaskan 25 percobaan ke gawang Inter dengan 11 di antaranya tepat sasaran.

Selain itu, Barcelona pun sempat memimpin sebelum turun minum. Raphinha memberi umpan ciamik pada Sergi Roberto sebelum diteruskan kepada Ousmane Dembele untuk mengubahnya menjadi gol di menit ke-40.

Sayangnya, harapan yang mulai mekar di paruh pertama itu luruh setelah jeda. Tim tamu bisa menyamakan kedudukan, malah bisa membalikkan keadaan.

Sepakan Nicolo Barella menyambut asis Alessandro Bassani di menit ke-50 tak mampu digagalkan Marc-Andre ter Stegen.  Tiga belas menit kemudian, tandukan Lautaro Martinez menyelesaikan umpan silang Hakan Calhanoglu kembali memaksa sang kiper memungut bola dari dalam gawangnya.

Kehadiran Robert Lewandowski menjadi penting. Eks Bayern Muenchen itu sempat menurunkan tensi kubu tuan rumah setelah menyamakan kedudukan di menit ke-82.

Inter lagi-lagi berhasil memanfaatkan masalah di pertahanan tuan rumah. Andre Onana dengan jeli memberi umpan cepat kepada Martinez yang diteruskan kepada Robon Gosens untuk membawa Inter kembali memimpin.

Tiga menit berselang, saat waktu pertandingan menunjukkan menit ke-90+2, Lewandowski kembali mencetak gol. Brace striker Polandia ke gawang Andre Onana tetap tidak cukup untuk menghindarkan mereka menjauh dari ambang tersingkir.

Inter yang memiliki penguasaan bola 38 persen memiliki lebih banyak peluang jelang bubaran. Bila Ter Stegen tidak melakukan dua penyelamatan, masing-masing dari upaya Kristjan Asllani dan Gosens, maka nasib Barcelona dipastikan tamat.

Terlihat jelas persoalan utama Barcelona terdapat di sektor pertahanan. Babak kedua adalah periode paling jelas bagi Inter untuk leluasa memanfaatkan titik lemah itu.

Gerard Pique kelihatan sudah tak lagi berada dalam performa terbaik. Bek senior asal Spanyol itu ikut menjadi sebab Inter menemukan titik balik dengan gol penyama kedudukan.

Begitu juga bek tengah yang baru didatangkan dari Manchester City, Eric Garcia bisa dengan mudah ditaklukkan untuk gol kedua Inter. Eric yang merupakan produk akademi Barcelona seperti masih muda untuk bersaing di level atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun