Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usai Gasak Liverpool, Masihkah Kita Ragu Arsenal Jadi "Title Contender" Liga Premier Inggris Musim Ini?

10 Oktober 2022   09:02 Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Arsenal merayakan gol Gabriel Martinelli (depan) ke gawang Liverpool: AFP/Ian Kington via Kompas.com

Arsenal mengawali musim Liga Premier Inggris 2022/2023 dengan meyakinkan. Setelah sembilan pertandingan, The Gunners tetap berada di jalur positif.

Tim Meriam London itu baru saja menggusur Manchester City dari puncak klasemen berkat kemenangan 3-2 atas Liverpool di Emirates Stadium, Minggu (9/10/2022) malam WIB.

Apakah ini isyarat positif armada Mikel Arteta sebagai salah satu pesaing terkuat dalam perebutan gelar (title contender) musim ini?

Sebelumnya, ada anggapan, masih terlalu dini memprediksi. Kompetisi baru dimulai dan belum juga separuh jalan. Konklusi tersebut tak bisa ditarik secara prematur.

Apalagi Arsenal kini bertumpu pada kekuatan para pemain muda. Bisa jadi mereka akan mengalami tekanan besar saat kompetisi sudah semakin panas, jadwal pertandingan kian padat, dan persaingan makin ketat.

Para pemain muda itu masih akan diuji sejauh mana konsistensi mereka saat menghadapi tim-tim besar lainnya. Tujuh tim sebelumnya belum cukup representatif untuk menakar daya tahan para pemain muda itu. Arsenal dalam beberapa tahun terakhir selalu bermasalah dengan mentalitas saat menghadapi tekanan.

Setelah kemenangan atas tim-tim kuat seperti Leicester City, lalu Tottenham Hotspur dalam derbi London Utara, dan terkini Liverpool untuk menambah catatan delapan kemenangan, apakah masih pantas kita meragukan kans armada Gudang Peluru?

Terlepas dari polemik tersebut, ada banyak hal mengagumkan yang ditunjukkan Mikel Arteta dan timnya. Kemenangan dalam laga berintensitas tinggi ini sesungguhnya menggambarkan seperti apa kondisi tim tersebut dan peluang mereka musim ini.

Pertama, Mikel Arteta perlahan-lahan membuat Arsenal semakin solid. Kombinasi para pemain muda dan senior makin padu.

Di laga ini, pelatih asal Spanyol itu memberi tempat kepada Aaron Ramsdale, Ben White, Gabriel Magalhaes, William Saliba, Takehiro Tomiyasu, Martin Odegaard, Thomas Partey, Granit Xhaka, Bukayo Saka, Gabriel Jesus, dan Gabriel Martinelli untuk mengisi "starting line-up."

Pilihan dalam formasi 4-3-3 yang terbukti bisa mengejutkan Liverpool. Belum lewat satu menit pertandingan, tembakan Gabriel Martinelli sudah memaksa Alisson Becker harus memungut bola dari dalam gawangnya.

Mereka bisa meredam bahkan memanfaatkan celah yang terlihat di kubu Liverpool. Tim tamu memang menguasai "ball possession," namun peluang apalagi peluang emas mereka tidak lebih banyak.

Statistik keseluruhan menempatkan Arsenal dalam kondisi inferior, 44 persen berbanding 56 persen. Namun, tuan rumah justru bisa melepas "shots" dan "shots on target" jauh lebih banyak. Liverpool memiliki tiga tendangan tepat sasaran, Arsenal punya tujuh.

Statistik pertandingan Arsenal versus Liverpool, Minggu (9/10/2022) malam WIB: bbc.com
Statistik pertandingan Arsenal versus Liverpool, Minggu (9/10/2022) malam WIB: bbc.com

Kedua, tidak hanya soal soliditas. Mentalitas Arsenal juga makin tebal. Kepercayaan diri para pemain muda mulai meningkat.

Saat lawan menyamakan kedudukan, mereka bisa memberikan respon positif. Liverpool membuat skor sama kuat di menit ke-33 setelah umpan tarik Luis Diaz dari sayap kanan berhasil dimaksimalkan Darwin Nunez.

Di penghujung babak pertama, skema serangan balik cepat tuan rumah bisa diteruskan Martinelli dengan umpan ke tiang jauh yang menyasar Bukayo Saka.

Liverpool lagi-lagi mampu menyamakan kedudukan. Roberto Firmino yang menggantikan Diaz yang dibekap cedera, melepaskan tendangan keras mendatar dari jarak dekat di menit ke-53, meyambut umpan Diogo Jota. Aaron Ramsdale tak bisa berbuat banyak menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Dalam situasi yang semakin menegangkan, para pemain Arsenal menunjukkan ketenangan dalam merespon setiap perubahan yang dilakukan tim tamu. Jurgen Klopp mengambil keputusan berani. Ia memasukan Fabinho dan Ibrahim Konate untuk menggantikan Mohamed Salah dan Joel Matip.

Pelanggaran Thiago pada Gabriel Jesus dalam kemelut di kotak penalti berujung penalti. Saka, sekali lagi dengan ketenangannya, berhasil menaklukkan Alisson.

Gol itu benar-benar menjadi pamungkas. Waktu 14 menit tersisa tak cukup bagi Liverpool untuk kembali mengejar ketertinggalan. Rentang waktu tersebut pun bisa dimanfaatkan para pemain senior-junior Arsenal untuk menjaga keunggulan.

Ketiga, kemenangan atas Tottenham pekan sebelumnya sesungguhnya sudah memperlihatkan kemajuan besar Arsenal. Kedewasaan para pemain muda, mentalitas tim secara keseluruhan, serta strategi Arteta yang mulai berjalan bagus.

Hasil positif atas Liverpool semakin menegaskan kondisi tersebut. Arsenal yang selalu terkendala, bukan pada kualitas individu, tetapi pada mental keseluruhan saat beradu dengan tim-tim besar bisa menunjukkan hal sebaliknya saat menghadapi tim yang dalam beberapa tahun terakhir tampil lebih superior.

Organisasi permainan yang semakin rapih ditopang oleh kualitas individu sejumlah pemain yang sungguh menonjol. Di lini depan ada Jesus, pembelian tersukses Arsenal sejauh ini. Begitu juga Saka dan Martinelli, permata muda yang mulai berkilau.

Arsenal juga memiliki Martinelli, bintang muda Brasil berusia 21 tahun, yang bermain cemerlang kali ini hingga didapuk sebagai "man of the match." Ia mencetak satu gol sebagai pembuka dan ikut berkontribusi bagi terciptanya kedua.

Memang tidak bisa ditampik kondisi Liverpool musim ini jauh dari meyakinkan. Tim ini seperti mulai lekat dengan kebiasaan buruk ini. Selalu tertinggal, bahkan begitu dini, yang kemudian menjadi pertanda buruk.

Arsenal tak butuh lebih dari satu menit untuk mencetak gol. Gol yang tidak lepas dari kewalahannya Trent Alexander-Arnold yang harus mengatasi rasa sakit pada pergelangan kaki dan  mesti bekerja sendiri tanpa penyokong di lini belakang.

Tim tamu terlihat mampu bangkit dengan menunjukkan salah satu karakter yang membuat mereka nyaris meraih empat trofi musim lalu. Bangkit dari ketertinggalan sebagai tim bermental baja.

Grafik para pemain Liverpool yang tak stabil. Tidak hanya Trent, juga Virgil van Dijk. Benteng pertahanan yang mulai terlihat titik lemahnya.

Salah pun demikian. Membuat kita terkejut ketika Klopp nekat menariknya keluar. Namun, Salah sadar dirinya memang redup di Emirates.

Keempat, kemenangan atas tim yang selalu membuat mereka kagum, menandakan sesuatu yang bagus sudah diperlihatkan Arsenal. Kemenangan penting untuk menambah kepercayaan diri mereka.

Pelatih Mikel Arteta pun sudah mulai menunjukkan tajinya di hadapan Klopp yang memberinya lima kekalahan dalam 10 pertemuan mereka.

Begitu juga, grafik penampilan yang membaik, niscaya membuat Arsenal mulai mendapatkan kembali dukungan penuh dari para penggemar yang belakangan kerap terpecah di tengah penampilan tim kesayangan yang tidak menentu.

Arteta yang pernah diprotes dan diejek tak lama setelah diangkat menjadi pelatih pada Desember 2019. Kini mantan asisten pelatih Pep Guardiola itu sudah bisa membuktikan bahwa keraguan para fan saat itu terlalu dini.

Dengan timnya yang semakin padu, para pemain muda yang makin bersinar, dan dukungan fan yang kian terasa, Arteta seperti mengirim kode kepada mantan bosnya untuk terlibat dalam persaingan gelar Liga Premier.

City memang favorit dalam beberapa tahun terakhir. Namun, perjuangan mereka untuk meraih gelar kelima dalam enam tahun, bakal mendapat hambatan berarti dari Arsenal, sang "title contender". Bukankah begitu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun