Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dari Galon Air sampai Kuitansi, 6 Saran Menyikapi BPA yang Ada di Mana-mana

4 Oktober 2022   14:23 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:05 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bila tidak terdapat informasi dimaksud, apakah kita perlu mengurungkan niat? Pilihan tentu ada di tangan Anda.

Keenam, sebagai konsumen, masyarakat tentu tidak mempunyai kekuatan untuk bisa menghindar secara total dari produk-produk mengandung BPA. Yang bisa dilakukan masyarakat kebanyakan hanyalah menghindari sejauh dapat. Namun, peluang untuk terpapar BPA tetap saja terbuka lebar.

Untuk itu butuh campur tangan berbagai pihak, baik itu pemerintah maupun swasta.

Keberpihakan sektor industri terkait pada kesehatan dan keselamatan manusia serta lingkungan dibutuhkan untuk menciptakan produk-produk dengan kandungan BPA seminimal mungkin. Bila memang produk-produk itu tidak bisa menghindar dari BPA maka cukuplah memberi keterangan secara jujur.

Selain itu butuh pengawasan ketat dari pemerintah untuk memastikan setiap produk yang beredar di pasaran terhindar dari zat-zat kimia berbahaya yang secara sengaja dibuat untuk menggenjot keuntungan sebanyak mungkin namun mengorbankan kesehatan manusia dan alam.

Perlu juga inisiatif dan kerja-kerja lembaga non-profit atau orgnasisasi yang peduli pada isu-isu seperti ini sebagai pengawas, sekaligus membantu mengumpulkan informasi dan membuat database terkait makanan dan minuman yang mengandung BPA sehingga bisa mengedukasi dan menyadarkan masyarakat luas.

Akhirnya, pilihan digitalisasi sebenarnya tidak hanya untuk mempermudah aktivitas, tetapi juga ikut menekan dampak buruk BPA, terutama pada pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan kuitansi baik di kasir, restoran, dan sebagainya yang digunakan sebagai bukti transaksi.

Tidak sedikit kertas termal yang melapisi kuitansi itu dilapisi BPA. Mereka yang sehari-hari bersentuhan dengannya juga berpeluang besar terpapar, melalui sentuhan di kulit lalu bermigrasi ke aliran darah.

Maka, menggantikan kuitansi kertas dengan struk digital adalah pilihan yang kontekstual, praktis, dan juga sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun