Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jalan Terjal Indonesia di Piala Asia Futsal 2022, Usai "Dibantai" Raja Asia Begini Skenario ke Perempat Final

29 September 2022   21:20 Diperbarui: 30 September 2022   09:05 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad timnas futsal Indonesia saat Piala AFF Futsal 2022 di Bangkok, Thailand. Terkini, timnas futsal Indonesia bakal berlaga pada Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait pada 27 September hingga 8 Oktober 2022.| Dok. PSSI via Kompas.com

Tim nasional futsal Indonesia sungguh mendapat ujian berat di Piala Asia Futsal 2022 atau AFC Futsal Asian Cup 2022. Berada di grup berat dan sudah langsung menghadapi lawan terberat di laga pertama.

Turnamen dua tahunan yang merupakan rebranding dari Kejuaraan Futsal AFC atau AFC Futsal Championship sejak 2021 mengambil tempat di Kuwait, 27 September-8 Oktober 2022.

Sebanyak 16 tim terbaik dari Asia ambil bagian. Dibagi ke empat grup berbeda. Indonesia berada di grup C bersama Iran, Lebanon, dan Taiwan. Sebagai tambahan, Indonesia bersama Thailand dan Vietnam adalah wakil ASEAN.

Iran merupakan raja Asia dengan koleksi gelar terbanyak plus juara bertahan di turnamen yang edisi kali ini direncanakan semula bergulir pada pertengahan hingga akhir Februari 2022.

Pemain Iran rayakan gol ke gawang Indonesia: www.the-afc.com
Pemain Iran rayakan gol ke gawang Indonesia: www.the-afc.com

Iran sudah 12 kali juara, diraih secara beruntun sejak 1999 hingga 2005, berlanjut pada 2007, 2008, 2010, lalu edisi 2016, dan 2018.

Lebanon dan Taiwan juga tidak bisa dianggap remeh. Kedua negara itu pernah mencapai babak perempat final. Lebanon delapan kali ke babak delapan besar (2004, 2007, 2008, 2010, 2012, 2014, dan 2018) dari total 12 kali partisipasi.

Taiwan yang kali ini merupakan partisipasi ke-13 menorehkan pencapaian terbaik pada edisi 2003 dengan menembus babak perempat final. Itulah hasil terbaik negara dari Asia Timur itu.

Bagaimana sejarah Indonesia di turnamen ini? Indonesia sudah 10 kali ambil bagian dengan penampilan sebelumnya terjadi pada 2014. Dalam sembilan edisi sebelumnya, skuad Merah-Putih belum mampu keluar dari fase grup.

Apakah Mohammad Hashemzadeh bisa membawa Garuda terbang tinggi kali ini?

Awal Pahit

Itulah yang terjadi dengan Firman Adriansyah dan kawan-kawan. Menghadapi Iran mereka tak bisa berbuat banyak. Takluk lima gol tanpa balas di Saad Al Abdullah Hail, Kuwait, Rabu (28/9/2022) adalah pil pahit yang harus ditelan.

Patut diakui Indonesia sungguh berada dalam tekanan dan tenggelam di balik nama besar Iran. Tanpa sejumlah pemain pilar seperti Muhammad Albagir, Ardiansyah Runtuboy, Marvin Alexa, dan Evan Soumilena, membuat perjuangan Indonesia kian sulit.

Keempat pemain itu tidak ada dalam daftar 14 pemain yang diberangkatkan ke Timur Tengah. Mereka tengah menjalani pemulihan cedera.

Sementara Iran sesungguhnya tidak diperkuat para pemain yang sudah mempunyai nama besar yang mengantar mereka keluar sebagai juara.

Walau begitu, mereka tetap bisa menunjukkan tajinya. Dua menit pertama gawang Muhammad Nazil sudah mendapat ujian. Tim besutan Shansee Vahid sudah langsung memberi ancaman.

Duel Indonesia vs Iran di Grup C Piala Asia Futsal 2022: www.the-afc.com 
Duel Indonesia vs Iran di Grup C Piala Asia Futsal 2022: www.the-afc.com 

Tak butuh waktu lama bagi Iran untuk membuka keran gol. Semenit berselang, berawal dari bola mati, Mohammadhossein Derakhsani memberikan umpan dan bisa diselesaikan oleh Ahmad Abbasi.

Gol cepat ini sungguh berpengaruh pada penampilan Indonesia. Rizki Xavier, M. Iqbal, Firman Adriansyah, dan Samuel Eko yang turun sejak menit pertama seperti terpukul. Bukti hilangnya konsentrasi memberikan keuntungan bagi Iran untuk menggandakan keunggulan tak lama berselang.

Pergerakan Abbasi ke area penalti memberinya ruang tambahan untuk memberikan umpan kepada Oladghobad Muslim untuk mencatatkan namanya di papan skor satu menit kemudian.

Iran menutup babak pertama dengan tambahan gol dari Mahdi Asadshir yang melepaskan tembakan dari sisi kiri tanpa bisa dibendung Muhamad Nazil.

Indonesia sebenarnya sempat memberikan beberapa ancaman, terutama dari serangan balik. Eko melepaskan tendangan jarak dekat yang bisa diantisipasi Saeid Momeni. Setelah itu giliran Reza Gunawan yang melepaskan tendangan namun belum mengenai sasaran.

Iran sebenarnya cukup kewalahan ketika Indonesia langsung mengawali babak kedua dengan permainan cepat. Sayangnya, situasi ini membuat Iran bisa memanfaatkan celah yang ditinggalkan di lini pertahanan.

Iran pun mampu mencetak gol keempat di menit ke-23 berkat upaya Abassi. Dua menit kemudian, Hossein Tayebibidgoli kembali merobek gawang Indonesia. Gol ini berawal dari umpan terobosan Oladghobad yang memungkinkan pemain yang dua kali menjadi pencetak gol terbanyak Piala Asia Futsal itu bisa menjebol gawang Indonesia.

Iran hampir saja mengunci kemenangan 6-0 bila saja tendangan Tayebibidgoli dari titik penalti di menti ke-28 tidak diblok Muhamad Nazil.

Patut diakui Iran memang lebih berpengalaman. Selain skill dan fisik yang bagus, mereka juga memiliki kejelian membaca permainan Indonesia. Skema power play yang sempat diterapkan Indonesia terbukti bisa diantisipasi.

Kemenangan ini lebih dari cukup memberikan Iran tiga poin penting demi mengamankan posisinya sebagai tim unggulan.

Bagi Indonesia kekalahan ini sungguh mencolok, menunjukkan perbedaan kualitas di antara kedua tim, sekaligus pelajaran untuk mempersiapkan diri lebih baik menghadapi Lebanon dan Taiwan di dua laga berikutnya.

Syarat lolos

Di pertandingan lainnya di grup ini, Taiwan berhasil mengimbangi Lebanon. Kedua tim mengakhiri laga dengan skor identik, 1-1.

Taiwan lebih dahulu memimpin melalui Huang Wei-lun sebelum Mouhammad Hammoud menyamakan kedudukan sebelum turun minum.

Lebanon memiliki prestasi yang lebih baik di pentas ini ketimbang Taiwan. Namun, Taiwan begitu berbahaya saat menyerang. Beberapa kali Taiwan mampu merepotkan gawang Lebanon.

Hasil seri ini cukup menguntungkan Indonesia. Sebab, Indonesia yang berada di dasar klasemen hanya terpaut satu angka dari kedua tim.

Dua pertandingan berikut sangat krusial. Indonesia akan menghadapi Lebanon, sementara Taiwan menantang Iran. Hanya dua tim terbaik dari grup ini yang berhak lolos ke babak perempat final.

Tidak ada jalan lain bagi Indonesia untuk keluar dari situasi sulit ini selain mengamankan dua laga terakhir itu.

Tiga poin dari pertandingan pada Jumat (30/9/2022) di tempat yang sama, sebelum menghadapi Taiwan pada Minggu (2/10/2022) adalah harga mati bagi Indonesia untuk lolos dari fase grup.

Lebanon pun tidak mau kehilangan kesempatan mendapat poin untuk menjaga asa ke babak berikutnya bila seandainya takluk dari Iran di partai pamungkas grup.

"Ada aspek-aspek tertentu dari permainan yang perlu kami tingkatkan. Kami harus mengerjakan pekerjaan rumah kami melawan Indonesia dan menganalisis area permainan mana yang bisa kami dominasi," tandas Joao Nuno De Almeida, pelatih Lebanon asal Portugal, melansir situs resmi AFC.

Pelatih Indonesia, Mohammad Hashemzadeh sepertinya sudah tahu kekurangan Indonesia di pertandingan pertama. Strategi power play setelah kemasukan empat gol yang tak berjalan baik dan tidak efektifnya serangan adalah beberapa pekerjaan rumah yang harus dibereskan.

Pelatih asal Iran itu menilai Lebanon memiliki gaya permainan berbeda. Karena itu, ia harus mempersiapkan taktik yang pas untuk meredam dan mencetak gol.

Apa pun kekurangan menghadapi Iran dan tidak mudahnya laga kontra Lebanon, pria berusia 45 tahun itu tetap optimis.

"Kami harus mempersiapkan tim karena gaya permainan Lebanon berbeda. Namun, saya meyakini para pemain bisa mendapatkan tiga poin," tegas Hashemzadeh.

Semoga target itu bisa berpelukan dengan hasil di lapangan pertandingan.

Indonesia bisa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun