Gol ini menjadi pukulan tersendiri bagi Curacao. Dari sorotan kamera tampak sang pelatih menunjukkan ekspresi seperti tak percaya.
Dimas seperti menunjukkan Indonesia kini sudah memiliki penyerang murni setelah sekian tahun menanti dan mencoba. Pergerakan, penempatan diri, hingga sentuhan-sentuhannya membangun optimisme bagi lini serang Indonesia yang kini juga memiliki sederet pemain sayap hingga gelandang berbahaya.
Indonesia hampir saja mencetak beberapa gol tambahan bila beberapa peluang emas bisa dimaksimalkan. Tendangan bebas Saddil, hingga kerja sama satu-dua pemain pengganti Muhammad Rafli dan Rachmad Irianto hampir menambah keunggulan.
Walau demikian, keunggulan tipis ini sudah menunjukkan wajah baru timnas Indonesia. Di bawah racikan STH, para penggemar sepak bola Tanah Air bisa melihat peningkatan performa timnas.
Skuad lebih segar, memiliki semangat dan tenaga yang lebih stabil, Â mental petarung, serta kedalaman skuad yang lebih merata.
Modal-modal tersebut ditambah potensi pemain Indonesia yang sudah mulai dipakai di mancanegara membuat timnas Indonesia bisa membungkam lawan yang secara peringkat FIFA lebih tinggi dan memiliki materi pemain yang lebih berpengalaman.
Setelah menaklukkan Curacao yang kini berada di posisi 84 FIFA, posisi Indonesia dipastikan terdongkrak dari urutan ke-155.
Semoga hasil positif ini tetap terlihat di pertemuan kedua, Selasa (27/9/2022) malam WIB di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H