Ini pertemuan pertama mereka. Ginting lebih unggul dari sisi ranking dunia. Sebagai unggulan keempat Ginting harus mewaspadai posisi Kodai yang bukan unggulan sehingga bakal bermain tanpa beban.
Ginting pernah punya kenangan pahit dengan pemain Jepang di final turnaman serupa pada edisi sebelumnya pada 2019 silam. Saat itu, Ginting menyerah dari Kento Momota.
Saat ini giliran Kodai yang ia hadapi di final keduanya secara beruntun, setelah dua tahun terakhir batal digelar.
Apakah Ginting berhasil menggapai klimaks? Bila ia tak didera virus inkonsistensi yang mewujud dalam kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, rasa-rasanya Ginting bakal tak mengalami antiklimaks lagi.
Musuh utama Ginting untuk berjaya di turnamen Super 500 ini sesungguhnya bukan Kodai, tetapi dirinya sendiri.
Selamat bertarung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H