Sepanjang tahun ini, keduanya sudah berjaya di Swiss Open, Indonesia Masters, dan Malaysia Masters. Sementara itu di empat turnamen lainnya mereka harus puas sebagai runner-up yakni di Korea Open, Badminton Asia Championship, Thailand Open, dan Malaysia Open.
Kini, Fajar/Rian menatap gelar keempat di tahun ini. Keduanya berhasil menunjukkan kualitas dan ketahanan untuk berpindah dari satu turnamen ke turnamen lain yang digelar dalam waktu hampir secara beruntun.
Di babak semifinal Singapore Open, Fajar/Rian masih terlalu tangguh bagi junior merekaSabar/Reza. Permainan apik dan nyaris tanpa cela membuat Fajar/Rian hanya butuh 21 menit untuk mengunci kemenangan straight set, 21-11 dan 21-7 dari pasangan berperingkat 72 BWF.
Fajar/Rian yang kini berada di posisi lima besar BWF akan kembali ditantang pasangan muda. Kompatriot mereka, The Babies yang sukses menyingkirkan The Daddies, 9-21 21-18 22-20 bakal menjadi ujian berat.
Kemenangan atas pasangan kawakan jelas memotivasi The Babies yang secara peringkat dunia masih terpaut cukup jauh. The Babies, ranking 23 BWF, punya modal lain.
Keduanya unggul 2-1 dalam skor "head to head." Kemenangan sebelumnya terjadi di All England 2022 dengan skor 21-16 dan 22-20.
Bagi Fajar/Rian final walau menghadapi rekan senegara, final ini tetap memiliki prestise tersendiri. Keduanya bakal berjuang untuk mengalahkan The Babies, membuat skor pertemuan sama kuat, sekaligus menegaskan diri sebagai pasangan paling stabil baik dari sisi performa maupun prestasi.
Gelar keempat di tahun yang istimewa adalah incaran pasangan yang fenomenal ini.
Mampukah The Babies menggagalkan skenario tersebut, serentak ikut dalam barisan ganda muda Indonesia yang sanggup berprestasi tahun ini seperti Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang menjuarai All England dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang berjaya di BAC atau Kejuaraan Badminton Asia?
Alasan-alasan inilah yang membuat final sesama pemain Merah-Putih tetap menarik ditonton.