Tidak seperti Momota yang hanya bisa bertahan dua gim, Ginting dan Jojo sempat memaksa Axelsen bertarung tiga set sebelum pada akhirnya mereka menyerah.
Ginting kalah 18-21, 21-17, 21-12 sekaligus membuatnya makin jauh tertinggal dalam skor "head to head" yang kini menjadi 4-9.
Jojo pun sempat mencuri kemenangan di gim kedua, namun tak bisa menjaga konsistensi di gim penentuan. Kalah 21-15, 20-22, 21-11 untuk yang keenam kalinya dari total delapan pertemuan, seperti Ginting, Jojo pun semakin terlihat inferior.
Sebenarnya banyak pelajaran bisa dipetik dari pertemuan kontra Axelsen. Ginting yang tiga kali bertemu secara beruntun seharusnya semakin paham akan karakter permainan Axelsen. Demikian juga Jojo.
Mereka semestinya sudah bisa memetakan standar kualitas Axelsen dan berusaha untuk mencapai titik tersebut. Dengan standar yang sama mereka memposisikan diri mereka saat menghadapi lawan-lawan lainnya.
Inilah yang diharapkan dari Jojo dan Ginting saat berlaga di Malaysia Masters 2022. Secara matematis, tanpa Axelsen ditambah andalan tuan rumah, Lee Zii Jia, peluang Jojo dan Ginting untuk melangkah jauh terbuka lebar.
Tersisa Kento Momota dan Chou Tien Chen dari Taiwan sebagai saingan terberat dengan ranking dunia yang lebih tinggi dari Jojo dan Ginting.
Namun, Ginting yang berada di "pool" atas jangan sampai lengah saat menghadapi Kenta Nishimoto dari Jepang di laga pertama, berpeluang terlibat "perang saudara" dengan Tommy Sugiarto di babak 16 besar, kemudian kontra Chico Aura Dwi Wardoyo, Lee Cheuk Yiu atau Kantaphon Wangcharoen di perempat final, dan salah satu dari para pemain muda yang patut diwaspadai yakni Lu Guang Zhu dan Li Shi Feng dari China serta Kunlavut Vitidsarn asal Thailand untuk memperebutkan tiket ke partai puncak.
Sementara Jojo yang seorang diri berjuang di "pool" bawah akan melewati ujian berat lebih awal. Menghadapi Wang Tzu Wei, kemudian berpeluang jumpah Prannoy H.S, lalu Kento Momota di perempat final.
Bila bisa menjinakkan Momota, Jojo memiliki kans menghadapi salah satu dari Chou Tien Chen (unggulan empat), NG Ka Long Angus (unggulan delapan) atau Heo Kwang Hee dari Korea Selatan yang tidak diunggulkan tetapi berpotensi membuat kejutan, di babak semifinal.