Seandainya pasangan non-unggulan China tak menghadang The Minions, skenario indah, final sesama pemain Indonesia di sektor ganda putra, bakal terwujud.
Sayangnya, hasil akhir berkata lain. Liang/Wang bermain baik. Berbanding terbalik dengan The Minions yang seperti kehilangan taji. Liang/Wang hanya butuh 33 menit untuk menggapai final.
Fajar/Rian pun mendapat kesempatan ganda. Di satu sisi, ini menjadi saat yang tepat untuk langsung menebus kekalahan senior mereka.
Di sisi berbeda, misi "balas dendam" itu akan berujung podium juara. Menunjukkan peningkatan prestasi pasangan ranking tujuh BWF itu setelah sebelumnya di tahun ini berjaya di Swiss Open Super 300. Gelar Super 500 pertama mereka di tahun ini.
Dibanding ganda putra Merah Putih lainnya, performa Fajar/Rian paling konsisten. Dari lima turnamen terakhir yang diikuti sejak awal tahun, sepak terjang mereka minimal menggapai semifinal.
Hasilnya adalah juara Swiss Open, runner-up Korea Open, semifinal Badminton Asia Championship, runner-up Thailand Open, hingga menyambut gelar Indonesia Masters di kandang sendiri.
Hanya saja, laga penghabisan di hadapan pendukung sendiri tidak akan mudah. Wang/Liang akan mengubah status sebagai yang tidak diunggulkan dan kurang didukung di Istora menjadi stimulus untuk tampil tanpa beban. Tekanan justru berada di pihak Fajar/Rian.
Bila tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik, bisa mendatangkan petaka. Semoga kecemasan itu tidak terlihat di laga final nanti.
Sebaliknya, kita mendambakan performa "gahar" Fajar/Rian seperti saat menggulung unggulan tiga dari Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin, 21-15 dan 21-18 sehari sebelumnya dan berlanjut dengan melibas pasangan China di semifinal.
Smes-smes keras, kecerdikan, variasi pukulan, pertahanan yang solid, mental yang kuat, dan kepercayaan diri yang tinggi sekiranya kembali melekat pada penampilan Fajar/Rian.
Dan menjauhkan mereka dari rasa jemawa yang bisa mengaburkan konsentrasi dan menurunkan kualitas. Bila Fajar/Rian kembali tampil dalam bentuk terbaik, maka menggapai podium tertinggi hanyalah soal waktu.