Sepak terjang Apri/Fadia sejak menyabet medali emas SEA Games 2021 Vietnam semakin menunjukkan tren positif. Pasangan muda hasil bongkar-pasang itu sudah mampu mengejutkan dunia.
Setelah menaklukkan para raksasa dari Thailand di SEA Games, Mei 2022 lalu, pasangan yang belum memiliki ranking BWF itu, terus melanjutkan kejutannya di Indonesia Masters 2022.
Mereka berhasil melangkah jauh hingga babak final. Sebuah pencapaian di luar dugaan banyak orang. Kemenangan rubber game atas Lee So Hee/Shin Seung/Chan unggulan dua dari Korea Selatan di perempat final, perlahan-lahan membuat pesimisme berubah jadi optimisme.
Pasangan pendatang baru yang dipandang sebelah mata ini ternyata mampu menumbangkan para unggulan. Unggulan enam dari Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan menjadi korban berikutnya dari keganasan  Apri/Fadia.
Melalui pertarungan melelahkan selama 1 jam dan 14 menit, Apri/Fadia yang ditempatkan sebagai unggulan ketujuh itu mampu meraih kemenangan 21-23 21-14 21-14.
Kini, satu tangga lagi Apri/Fadia akan menegaskan status mereka sebagai "the giant killer". Â Pertandingan final, Minggu (12/6/2022) adalah pamungkas bagi keduanya untuk merebut gelar pertama di level Super 500. Sebuah loncatan prestasi bagi pasangan baru.
Namun, Apri/Fadia akan menghadapi lawan terberat. Unggulan pertama, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China. Chen/Jia tanpa hambatan melewati wakil Korea Selatan, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong, 21-12 dan 21-13 di babak empat besar.
Di atas kertas, Chen/Jia tentu lebih dijagokan. Pasangan nomor satu dunia dengan jam terbang tinggi. Berbanding pasangan baru yang belum lama disatukan dan belum banyak diuji di berbagai level turnamen.
Walau demikian, dukungan pada Apri/Fadia tidak akan surut. Sebagai yang kurang diunggulkan, Apri/Fadia akan bermain lepas. Tampil tanpa beban sekiranya membuat Apri/Fadia bisa mempertahankan ritme positif yang sudah terlihat, pola dan variasi permainan yang sudah mulai terbentuk, ikatan dan komunikasi di antara mereka yang kian padu, serta kepercayaan diri sebagai pasangan yang kian tebal.
Faktor-faktor non-teknis ini sekiranya diperkuat dengan suntikan semangat dari luar lapangan yang tak perlu diragukan lagi sehingga Apri/Fadia bisa menggapai klimaks.
Balas Dendam Fajar/Rian