Pemain yang karib disapa Sista itu mempertontonkan kekuatan mental, kecepatan, keuletan, hingga daya juang tinggi. Dunia sudah mengetahui seperti apa Akane di lapangan pertandingan.
Namun, kualitas Akane yang sudah teruji itu justru bisa diuji pemain kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 24 Mei 2003. Terbukti, Sista bisa menemukan titik lemahnya untuk mengunci kemenangan straight set dengan skor identik, 21-19 dan 21-19.
Sebelum laga ini, apapun prediksi tetap mengerucut pada satu kesimpulan. Akane akan menang, malah secara mudah. Â Ternyata, Sista membalikkan hasilnya dengan penampilan apik di arena pertandingan.
Dalam waktu 35 menit, Sista berhasil meredam agresivitas, kecepatan, ketangkasan, dan kekuatan Akane. Akane hari ini tidak terlihat seperti Akane sesungguhnya.
Tentu, ini bukan semata-mata faktor kesengajaan Akane, tetapi sebagai hasil dari penampilan Sista yang membuatnya setelah laga itu hanya bisa geleng-geleng kepala merasa tidak percaya dengan hasil akhir.
Ya, sejarah sudah ditorehkan Sista dan bulutangkis Indonesia. Sektor yang selama ini menjadi sorotan karena belum juga bangkit dari tidur panjang untuk menghadirkan prestasi kelas dunia seperti mendapatkan angin segar.
Matahari harapan yang dipancarkan Sista dari Impact Arena yang memberi optimisme bahwa tunggal putri Indonesia bakal segera bangun dan kembali mengguncang dunia.
Terima kasih Bilqis. Kemenangan yang bukan pemberian gratis dari lawan. Juga bukan karena keberuntungan semata dari strategi tim Indonesia.
Wanti-wanti
Laiknya sasaran buah bibir, Bilqis pun dipenuhi puja-puji. Ada yang menyebutnya sebagai penerus Susi Susanti. Dan masih banyak lagi.