Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Badminton Asia Championship 2022, Kesempatan Tunggal Putra Menjawab Keraguan Para Legenda

28 April 2022   21:05 Diperbarui: 29 April 2022   11:20 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chicho Aura membuat kejutan di laga pertama BAC 2022 dengan menyingkirkan Kento Momota: Jerry Lee & Emman Flavier | twitter/Badminton Asia

Hasil positif ditunjukkan para pemain Indonesia di Badminton Asia Championship (BAC) 2022. Turnamen perorangan level Asia yang digelar di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, sejak Selasa, (26/4/2022) sudah menyelesaikan babak 16 besar dan akan memperebutkan tiket semifinal pada Jumat, (29/4/2022).

Chicho Aura Dwi Wardoyo berhasil melewati hadangan pemain nomor satu dunia, Kento Momota di babak 32 besar. Jurang peringkat BWF yang membentang di antara keduanya tak jadi halangan bagi tunggal putra kelahiran Jayapura, Papua, itu untuk memetik kemenangan 17-21, 21-17, dan 21-17 dalam pertarungan lebih dari satu jam.

Kemenangan itu memotivasi Chico saat berhadapan dengan Lee Cheuk Yiu asal Hong Kong. Chicho yang secara peringkat lebih rendah berhasil memetik kemenangan straight set 21-19 22-20 atas lawannya berperingkat 17 BWF itu

Chicho yang kini berada di ranking 52 BWF berhasil lolos ke babak perempat final, sekaligus menjadi satu dari tiga wakil Merah Putih di nomor tunggal putra. Chicho mengikuti jejak Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto tak ketinggalan membuat kejutan di pertandingan pertama. Ganda putri peringkat 28 BWF ini mengakhiri langkah unggulan ketiga dari Korea Selatan, Kim Soyeong/Kong Heeyong, 21-17 20-22 21-11 dalam waktu 53 menit.

Sebagai informasi tambahan, tidak semua pemain mendapat kesempatan tampil. Federasi Bulu Tangkis Asia (BAC) menggunakan sistem undangan. Setiap negara pun hanya boleh mengirim maksimal empat utusan di setiap nomor.

PBSI pun tak membuang kesempatan untuk mengirim wakil terbaik. Semua amunisi terbaik dikerahkan.

Di nomor tunggal putra, Chicho mendampingi Shesar Hiren Rhustavito yang langkahnya terhenti di babak 16 besar, berikut Jojo dan Ginting.

Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani didampingi dua pemain muda, Stephanie Widjaja, Komang Ayu Cahya Dewi, di nomor tunggal putri. Sayangnya, sektor ini belum bisa berbicara banyak.

Selain The Minions, empat pasang ganda putra yang diutus merupakan yang terbaik. Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y. Yacob Rambitan, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

The Daddies yang dijagokan di tempat pertama tak bisa melewati hadangan Ren Xiang Yu/Tan Qiang dari Tiongkok.

Harapan ganda putra Indonesia kini berada di pundak Fajar/Rian dan Pramudya Yeremia.

Tidak ada ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sebagai gantinya adalah empat pasangan muda: Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro.

Hanya Siti/Ribka yang masih bertahan. Keduanya akan menghadapi pasangan Tiongkok, Du Yue/Li Wen Mei untuk memperebutkan tiket semifinal sekaligus menjaga harapan untuk mengukir prestasi sebagai kado perpisahan manis sebagai pasangan.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berstatus pemain non-pelatnas berada di antara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Praveen/Melati yang diunggulkan di tempat keempat mulai mendapatkan kembali performa terbaik setelah tak lagi menghuni pelatnas. Pasangan yang pernah berjaya di ajang All England itu akan menghadapi Kyohei Yamashita/Naru Shinoya dari Jepang.

Selain "honey couple", Rinov/Pitha juga masih belum terbendung. Langkah pasangan non-unggulan ke babak empat besar akan diuji oleh unggulan tiga dari Tiongkok, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.

Level Super 1000

"Line-up" tim Indonesia ini menunjukkan tiga hal. Pertama, Indonesia menanggapi serius undangan BAC dan siap bersaing dengan para pemain terbaik Asia lainnya.

Seperti Indonesia, negara-negara lain pun mengutus skuat terbaik. Ini adalah turnamen dengan level setara Super 1000 yang menggaransi 12 ribu poin bagi para pemenang. Menggapai babak 32 besar, para pemain sudah bisa mengantongi tiga ribu poin.

Jumlah poin tersebut cukup untuk menambah pundi-pundi poin para pemain dan mendongkrak posisi mereka.

Kedua, PBSI tidak hanya mengirim para pemain utama dan berlabel bintang. Beberapa sektor diwakili oleh sejumlah pemain muda seperti di nomor ganda campuran, tunggal putri, dan ganda putri.

Ini adalah kesempatan emas bagi para pemain muda untuk menambah jam terbang. Mereka bisa menuai pengalamn bertanding dengan para pemain top dari negara lain.

Ketiga, bila kita menengok kalender bulu tangkis di bulan Mei, maka akan tersaji sejumlah agenda besar. Ada Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Thailand, 8-15 Mei.

Selain itu, SEA Games 2021 yang berlangsung hampir bersamaan di Vietnam, 12-13 Mei. Seperti diniatkan PBSI, Badminton Asia Championship 2022 menjadi ajang pemanasan.

Ini kesempatan mengukur sejauh mana persiapan bagi para pemain utama Indonesia yang diproyeksikan tampil di dua event tersebut.

Memang, sebelum ini, sejumlah pemain Indonesia harus menjalani turnamen maraton di Eropa. Jojo, Ginting, dan para pemain ganda putra seperti tak punya waktu untuk istirahat.

Mengingat perhelatan turnamen beregu dan pesta olahraga tingkat Asia Tenggara yang akan berlangsung dalam hitungan hari, maka penampilan di BAC menjadi tolak ukur persiapan serentak mengintip sejauh mana kekuatan para pesaing nanti.

Menjawab legenda

Belakangan ini  sektor tunggal putra menuai sejumlah komentar, terutama dari beberapa mantan pemain badminton Indonesia. Malah mereka itu terbilang legenda.  Mulai dari Rudy Hartono, Liem Swie King, hingga Taufik Hidayat.

Dua nama terakhir mengisi ruang pemberitaan terkini. Bisa dipahami bila mereka menyasar sektor tunggal putra. Mereka adalah mantan pemain tunggal putra yang sudah mengharumkan Indonesia di pentas dunia.

Mereka bersuara karena melihat perkembangan para penerusnya belum sesuai harapan. Ditambah lagi sektor ini seperti ketiadaan pelatih.

Taufik misalnya, melansir tribunnews.com, menilai "Tunggal putra kalau bisa dibilang ya semakin menurun. Dalam arti, kita saja pelatih tunggal putra tidak punya. Sebenarnya banyak pelatih, pertimbangannya apa kan mereka yang tahu."

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu melihat belum ada pencapaian signifikan tahun ini. Tahun sebelumnya, sektor ini berperan membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air ditambah medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Sementara di tahun ini, belum ada gelar dari turnamen elite seperti Super 1000 yang diraih. Ginting sebenarnya pernah meraih gelar Super 1000. Prestasi itu diukir empat tahun silam, tepatnya di China Open 2018. Ia mengalahkan Kento Momota, 23-21 dan 21-19.

Di tahun yang sama Ginting naik podium Indonesia Masters Super 500. Ginting kemudian kembali menjadi juara di turnamen yang sama pada edisi 2020.

Performa atlet kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu seperti "roaller-coaster." Inkonsistensi memang masih menjadi pekerjaan rumahnya.

Begitu juga Jojo. Setelah menjuarai dua turnamen Super 300, New Zeaan Open 2019 dan Australia Open di tahun yang sama, Jojo baru bisa naik podium tertinggi pada awal tahun ini di Swiss Open. Level turnamen terakhir yang dimenangi pun Super 300.

Jojo sebenarnya hampir meraih gelar Super 500 pertama seminggu setelah Swiss Open, bila saja langkahnya tak tersandung di hadapan pemain pendatang baru dari Tiongkok, Weng Hongyang, 21-12, 19-21, dan 15-21.

Saat itu Jojo hampir saja menggapai klimaks. Sayangnya, ia membuang kesempatan emas di gim kedua.

Tidak mengherankan bila Taufik berkesimpulan demikian. Melihat kemampuan dan grafik, seharusnya kedua pemain itu sudah bisa menambah gelar Super 1000.

Komentar kedua legenda itu tidak sepenuhnya mendapat afirmasi positif. Ada yang berpandangan sebaliknya. Salah satunya datang dari pemain tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.

"Saya tidak setuju dengan mereka (Swie King dan Taufik). Saya pikir Anthony Ginting dan Jonatan sudah menjadi pemain top dengan jalannya mereka sendiri," demikian pemain peringkat 7 dunia itu menukil New Straits Times.

Bila Taufik menilai keduanya belum bisa bersaing dengan para pemain papan atas, tidak demikian dengan Lee Zii Jia. Menurut sosok yang disebut-sebut sebagai penerus Lee Chong Wei itu, level permainan Jojo dan Ginting sudah pantas disebut pemain elite.

Peringkat dunia jelas menunjukkan itu. Ginting dan Jojo ada di delapan besar. Keduanya paling menonjol di antara para pemain pelatnas lainnya. Mereka meninggalkan Shesar Hiren Rhustavito di posisi 24.  

Para pemain pelapis masih berada di luar 50 besar. Leonardo Rumbay (87 dunia), Christian Adinata (151), Yonatan Ramlie (285), dan Bobi Setiabudi (310).

"Saya telah bertanding melawan mereka berkali-kali dan mereka bukan lawan yang mudah."

Juara All England itu pun terus mempersiapkan diri menghadapi para pemain seperti Jojo dan Ginting di Piala Thomas nanti.

"Saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka, karena mereka bisa memenangkannya untuk Indonesia."

Entah pernyataan Zii Jia sungguh mewakili situasi sebenarnya atau sekadar basa-basi untuk menyelamatkan muka sesama pemain tunggal putra, cara terbaik untuk membuktikan diri adalah prestasi.

BAC 2022 adalah kesempatan emas Jojo dan Ginting untuk menjawab keraguan para legenda. Ginting yang menempati unggulan kedua, sekaligus unggulan teratas setelah Momota terhempas, ditantang Weng Hong Yang dari China. Sementara, Jojo akan berduel dengan juara dunia asal Singapura yang dijagokan di tempat keenam, Loh Kean Yew.

 Semoga berhasil!

Jadwal perempat final BAC 2022 | tournamentsoftware.com
Jadwal perempat final BAC 2022 | tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun