Italia kemudian menghadapi Makedonia Utara yang secara mengejutkan membuat mereka  terpental. Renzo Barbera, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB berubah jadi panggung kesedihan fan tuan rumah.
Kandang tim Serie B Palermo sengaja dipilih, walau sudah dua tahun tak berlaga di sana, agar bisa melanjutkan tren positif. Stadion yang hanya berkapasitas 36 ribu tempat duduk itu memiliki catatan bagus bagi tim nasional Italia dengan 13 kemenangan, sekali imbang, dan hanya sekali kalah.
Sayangnya, rekor positif itu terputus. Tidak ada keberuntungan kali ini. Makedonia Utara yang kurang diunggulkan itu mematahkannya.
Lantas, apa yang membuat Italia keok kali ini? Statistik sebenarnya mengunggulkan Italia. Mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 66 persen. Melepaskan 32 tendangan dengan lima di antaranya mengarah ke gawang lawan. Tingkat akurasi operan di angka 84 persen.
Namun, peluang Italia tidak berbeda signifikan dengan Makedonia Utara. Dari empat percobaan, dua di antaranya tepat sasaran, dengan salah satunya kemudian berbuah gol.
Artinya, performa Italia memang bagus secara permainan, tetapi tidak cukup efektif. Mereka bisa mendominasi dan menekan, tetapi tidak terlalu bertaji. Peran para pemain seperti Jorginho, Ciro Immobile, Marco Verratti, Lorenzo Insigne, dan Georgio Chiellini tidak cukup efektif.
Sebaliknya, Makedonia Utara bisa bertahan dengan baiik. Selain itu, mereka mampu memanfaatkan momentum yang berpuncak di masa "injury time." Â Aleksandar Trajkovski melepaskan sepakan dari luar kotak penalty tanpa bisa digagalkan Gianluigi Donnarumma. Bola menyusur tanah dan bersarang di pojok gawang kiper Paris Saint-Germain yang belum lama ini menjadi bulan-bulanan setelah membuat blunder fatal yang berujung tersingkir dari Liga Champions Eropa itu.
Italia tak punya cukup waktu mengejar. Gol Trajkovski adalah pamungkas yang mematikan dan menguburkan harapan Italia.
Tidak hanya para fan, para pemain dan pelatih Italia pun serasa tak percaya. Sulit bagi mereka menerima hasil tersebut. Mereka seperti kehilangan kata-kata.
"Sulit untuk dijelaskan, saya pikir kami kembali memiliki permainan yang bagus dan tidak mencetak gol. Saya tidak berpikir siapa pun bisa mengatakan kami lancang," demikain Giorgio Chiellini kepada RAI Sport.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!