Kemenangan 23-23 di set pertama justru membuat persaingan semakin ketat di set berikutnya. Seperti sebelumnya, Fadia/Ribka mampu memimpin 11-9 setelah sempat tertinggal 5-6.
Setelah interval itu persaingan di lapangan pertandingan membuat para penonton yang menyaksikan tayangan melalui layanan yang terbatas ikut terbawa. Adrenalin para penggemar dan pendukung wakil Indonesia tertantang. Apalagi saat posisi sama kuat, 20-20.
Beruntung, Fadia/Ribka bisa menjaga fokus. Konsentrasi mereka terjaga seperti saat mengalahkan pemain Jerman di laga pertama. Dua poin terakhir akhirnya berhasil direbut Fadia/Ribka.
Laga Berat Menanti
Kemenangan 23-21 dan 22-20 dalam tempo 52 menit itu memastikan tim Indonesia menyegel satu tempat di babak perempat final.
Pertandingan terakhir menghadapi Jepang pada Selasa (12/10/2021) akan menentukan status juara Grup A. Jepang yang baru akan bertanding beberapa jam kemudian diprediksi akan mengalahkan Jerman.
Di atas kertas, tim Matahari Terbit adalah lawan terberat. Tidak hanya di mata Indonesia tetapi seluruh kontestan.
Jepang menjadi salah satu kandidat kuat menjadi juara di turnamen ini. Tim itu memiliki sederet pemain bintang di semua lini. Di sektor ganda dan tunggal, Jepang memiliki beberapa lapis pemain dengan kualitas berimbang. Â Hanya Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang bisa bersaing dengan mereka, baik dari sisi pengalaman, prestasi, maupun peringkat dunia.
Sementara itu, mayoritas pemain Indonesia, selain muda dari segi usia juga belum banyak jam terbang internasional.
Jelas, ini menjadi tantangan berat yang menuntut dua hal. Pertama, kerja keras untuk tidak sampai kalah mencolok. Kedua, kecermatan strategi untuk memilih formasi agar bisa mencuri poin dan tak sampai kalah telak, atau dengan sengaja menyerah sambil mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan di babak delapan besar.