Beruntung saat ini kondisi mereka sudah berangsur membaik. Ia meminta agar informasi terkait kejadian yang menimpa keduanya bisa disampaikan ke sanak saudara dan keluarga.
"Sekarang sudah membaik namun masih teruskan perawatan walaupun masih trauma. Tolong teruskan berita sedih ini ke keluarga dan Soverdia Nagekeo untuk mendoakan kami agar kami cepat pulih," harap Pater Alex
Bukan baru pertama
Kejadiaan ini nyaris mengancam nyawa kedua pastor itu. Trauma kini membayangi mereka. Kita pun berharap keduanya segera pulih dan mereka bisa mendapatkan jaminan dan rasa aman dari pemerintah setempat.
Kejadian yang menimpa misionaris asal Indonesia di tanah misi bukan baru kali ini terjadi. Jauh sebelum ini, seorang pastor asal Flores, Pater Francis Madhu, SVD harus meregang nyawa usai diberondong peluru dari senjata M16 di Filipina.
Saat itu Pater Frans dan seorang rekannya sedang merayakan ekaristi Minggu Palma, seminggu sebelum Pesta Paskah, di Stasi Mabungtot, Kalinga, bagian dari Region Administratif Cordillera.
Tiga orang penyerang kemudian menyuruh anak-anak keluar dari ruangan. Satu dari tiga penjahat itu memberondongkan peluru ke tubuh Pastor Frans yang sedang duduk di kursi. Peristiwa itu terjadi pada 1 April 2007.
Buntut dari peristiwa itu, muncul desakan agar pemerintah Indonesia menuntut pihak Filipina bertanggung jawab. Melansir Detik.com (17/4/2007), kelompok LSM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA), tegas meminta Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda untuk menuntut pertanggungjawaban dari pihak Filipina.
Pelajaran
Flores merupakan pulau penghasil misionaris. Ribuan pastor, suster, dan bruder tersebar di berbagai negara. Mereka berkarya di berbagai bidang, tidak hanya dalam urusan keagamaan semata. Mereka juga mendarmabaktikan diri dalam berbagai kegiatan pastoral, mulai dari bidang pendidikan, sosial, ekonomi, hingga kebudayaan.
Sejumlah kejadian miris sekiranya memberi banyak pelajaran. Tentu, kita berharap kejadian yang baru saja menimpa Pater Alex Dhae bisa mendapat perhatian serius tidak hanya dari pihak konggregasi SVD, serikat misionaris Pater Alex bernaung, tetapi juga dari pemerintah setempat dan pemerintah Indonesia.