Tanpa ketiga pemain itu, tidak mudah bagi Jepang untuk mengimbangi para pemain ganda Malaysia, juga Inggris. Sebagai gantinya, Jepang akan bergantung sepenuhnya pada sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
Sementara itu, tantangan lebih berat menanti Jepang di Piala Thomas yang digelar sepekan setelah itu di Aarhus, Denmark. Lagi-lagi Jepang akan melewati hadangan Malaysia, Inggris, serta pendatang baru, Kanada di Grup D.
Keuntungan bagi Minions Cs
Tentu ada harga yang harus dibayar di balik kehilangan tiga pemain berpengalaman itu. Di balik pensiunnya Endo, lalu keputusan Keigo/Sonoda keluar dari timnas, tentu memberikan hikmah bagi banyak pihak.
Bagi Jepang, proses regenerasi bisa terus berlangsung dan dipercepat. Bila selama ini sektor ganda putra selalu bergantung pada ketiga pemain senior ini, maka saatnya Jepang memberi kesempatan lebih luas kepada para pemain muda. Ketiga pemain itu boleh pergi, tetapi kiprah bulutangkis Jepang terus berjalan.
Di sisi lain, memberikan angin segar bagi para lawan. Tidak terkecuali untuk -pasangan-pasangan Merah-Putih.Â
Ada slot di papan atas rangking BWF bakal kosong. Ini jadi kesempatan bagi para pemain Indonesia seperti Fajar Alfian/Rian Ardianto untuk memperebutkannya.
Selain itu, daftar pasangan top makin berkurang. Para pemain Indonesia bisa lebih fokus meladeni yang lain.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo khususnya, diuntungkan dengan perpisahahan Endo dan Watanabe.
Sebelumnya Endo/Watabane kerap menyulitkan Minions. Dari delapan pertemuan, pasangan nomor satu dunia itu hanya mampu memetik dua kemenangan.