Reaksi keras
Sudah bisa ditebak, keputusan tersebut menjadi topik perbincangan luas di jagad maya. Berbagai komentar dari netizen Malaysia pun bermunculan. Para pejabat setempat pun angkat bicara.
Malaymail.com mengangkat beberapa protes dari tokoh berpengaruh di Malaysia. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Khairy Jamaluddin tegas mengatakan keputusan tersebut memalukan.
Khairy Jamaluddin memposting seperti ini di akun Twitter-nya. "Ini keputusan yang memalukan. Sebuah aib mutlak yang bertentangan dengan semangat Paralimpiade."
Lebih lanjut, Khairy mengatakan seharusnya sejak awal atlet Malaysia itu dilarang bertanding kalaupun keterlambatan itu sebuah masalah.
"Jika itu adalah pelanggaran ruang panggilan, Anda seharusnya tidak membiarkan mereka bersaing sejak awal. Berjiwa jahat dan picik. Medali emas dan rekor dunia curian."
Senada dengan Khairy, suara keras juga datang dari anggota parlemen Malaysia, Muar Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
"Mengapa Anda mengizinkan Ziyad untuk berpartisipasi setelah dugaan pelanggaran ruang panggilan? Ini tidak dapat diterima," cuit Muar Syed di akun Twitter-nya.
Masih ada sejumlah komentar dengan nada serupa. Menganggap diskualifikasi itu tidak adil, tidak profesional, dan melanggar semangat sportivitas.
"Benar-benar memalukan! Anda seharusnya tidak membiarkan para atlet bertanding jika mereka terlambat. Jangan curi medali yang diperoleh dengan susah payah dan pemecah rekor dunia dari Ziyad ini," kicau anggota parlemen lainnya, Fahmi Fadzil.
Tidak terhitung riuh di jagad sosial media. Tagar #Ziyad berikut #unfair dan #MaksymKoval mengisi topik tren.