Sehari menjelang penutupan Paralimpiade Tokyo, tim Indonesia akhirnya bisa meraih medali emas. Tidak hanya itu, Indonesia pun menambah satu perak dan satu perunggu untuk melengkapi tabungan enam medali.
Cabor ini mampu mengirim wakil semifinal di lima nomor berbeda. Pada Sabtu, (4/9) dua nomor berhasil menyumbang medali. Selain dari sektor ganda putri, dua atlet tunggal putra juga mampu menyumbang medali. Keduanya adalah Suryo Nugroho dan Dheva Anrimusthi di kelas SU5.
Suryo lolos ke semifinal dengan status runner-up Grup A berkat kemenangan dua set langsung atas Meril Loquette asal Prancis di laga terakhir penyisihan grup.
Hasil sempurna ditorehkan Dheva sepanjang babak penyisihan. Juga tergabung di Grup A, Dheva tanpa hambatan menghadapi lawan-lawannya. Kemenangan terakhir diraih atas Bartlomiej Mroz dari Polandia, 21-17, 21-7.
Sayangnya, dari hasil undian, Dheva harus terlibat perang saudara dengan Suryo. Pemenang di laga ini akan menghadapi Fang Jen Yu asal Taiwan atau Cheah Like Hou dari Malaysia.
Dheva yang menyapu bersih laga penyisihan grup mampu mengalahkan rekan senegara. Ia kemudian menghadapi Cheak Leik Hou.
Tidak mudah bagi Dheva untuk meladeni wakil Negeri Jiran itu. Permainan apik Cheak membuat Dheva harus menyerah 17-21 dan 21-15.
Medali perak Dheva mampu memotivasi Suryo untuk tak membuang kesempatan meraih perunggu. Menghadapi Fang Jen, Suryo sukses mengunci kemenangan dua gim, 21-16, 21-9.
Saptoyogo dan Evi Tiarani Gagal
Peluang Indonesia meraih tambahan medali dari sektor para atletik tak terwujud. Saptoyogo Purnomo gagal menembus tiga besar di final para atletik nomor Men's 200m T37.