Tidak mudah
Hal-hal di atas adalah skenario terbaik yang diharapkan. Namun situasi yang terjadi di lapangan dan ruang ganti belum tentu otomatis terjadi. Bisa jadi berbagai ekpektasi di atas tak sepenuhnya benar.
Meski masih kembali ke klub yang pernah dibelanya cukup lama, situasi saat ini sungguh berbeda dibanding masa-masa itu. Mulai dari atmosfer ruang ganti dengan kehadiran pemain-pemain baru, termasuk pelatih. Ronaldo akan menghadapi Ole, bukan Ferguson.
Selain soal teknis pertandingan, ada konsekuensi finansial yang harus ditanggung United. Salah satu contoh. Ronaldo dibayar 500 ribu poundsterling per pekan oleh Juventus. Bila angka itu dipertahankan, maka gaji CR7 akan lebih tinggi dari David de Gea, pemain United dengan penghasilan terbesar saat ini yakni 375 ribu poundsterling per minggu. Mengeluarkan lagi banyak uang untuk gaji seorang pemain akan membuat United harus memutar otak. Bisa jadi kehadiran Ronaldo memberikan dampak positif sebagai sumber uang baru bagi klub.
Saat dikaitkan dengan City, Ronaldo pernah berdalih keingiannya kembali ke Manchester tidak semata-mata karena uang. Bila ia mata duitan, maka ia akan lebih memilih bermain di Timur Tengah dengan Qatar sebagai salah satu negara dengan kompetisi sepak bola bertabur materi.
Ronaldo beralasan yang menggerakannya untuk kembali adalah gairah. Kita berharap, gairah itu tetap ada, walau bukan ke City tetapi kembali ke sang mantan. Mestinya bila kembali ke "pelukan" sang mantan, selain soal romantisme dan nostalgia, adalah kegembiraan dan komitmen untuk tidak mengecewakan.Â
Akan seperti apa jalan cerita Ronaldo dan Manchester United jilid dua? Waktu yang akan menjawab. Sebelum itu baiknya kita mengucapkan selamat datang kembali, Ronaldo !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H