Mari kita kutip pernyataan lengkap Ronaldo kepada The Sun kala itu. "Main untuk City dan bukan United? Saya tidak akan melakukan itu. Mengapa? Karena hati saya ada di Manchester United, itulah sebabnya. Saya bisa bilang bahwa itu akan sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat, sangat sulit untuk bermain di Manchester City. Sangat sulit karena Manchester United."
Hampir saja nyinyir penggemar United meletus, nasib Ronaldo berubah drastis. Perjalanannya yang sudah mendekati ke kota Manchester tiba-tiba berbelok ke Old Trafford, bukan lagi Etihad Stadium.
Tentu ada banyak alasan di balik kerja cepat United menggagalkan Ronaldo mendekati Etihad. Beberapa bisa disebut.
Pertama, Ronaldo memiliki ikatan yang kuat dengan Setan Merah. Ia terpaksa meninggalkan United menuju Real Madrid pada 2009 setelah menghabiskan enam musim bersama.
Kepindahan Ronaldo saat itu sukses memecahkan rekor dunia dengan mahar sebesar 80 juta poundsterling. Kepergian Ronaldo meninggalkan duka di hati penggemar United yang sudah merasa terhibur dan bangga dengan sepak terjang Ronaldo. Tiga gelar Liga Inggris, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Piala FA hingga Piala Liga Inggris mereka rayakan bersama.
Sebelum itu berbagai upaya pernah dilakukan untuk memulangkan Ronaldo. Misalnya, pada 2013. Namun upaya itu urung terjadi lantaran pelatih kesayangan Ronaldo, Sir Alex Ferguson pensiun.
Tidak berhenti di situ. Dua tahun berselang, saat Louis van Gaal menjadi manajer, berkembang lagi wacana tersebut. Rencana itu pun menghilang setelah Jose Mourinho mulai menduduki kursi pelatih.
Kedua, fan. Pihak yang satu ini tentu tak bisa dinafikan. Mendatangkan Ronaldo menjadi cara untuk meredam komentar miring para penggemar bila sampai melihat mantan pemain itu berseragam City. Manajemen klub tentu menjadi sasaran kritik.
Masa-masa keemasan Ronaldo sekitar 13 tahun silam masih terlalu segar untuk dilupakan. Bagaimana bisa penggemar United melihat sang superstar itu telah berganti seragam. Bukan seragam tim-tim lain, tetapi seragam tim yang menjadi rival terdekat.
Ketiga, selain alasan emosional dan nostalgia, ada alasan lain yang lebih mendasar dan teknis. Ronaldo, pemenang lima Ballon d'Or itu menjadi salah satu pemain depan dengan kualitas yang belum juga menurun.