"Kalian dari Flores, kalian orang timur ya?"
Tidak ada kewajiban setiap orang di nusantara ini untuk mengenal Flores. Demikian juga sebaliknya. Walau terkadang nama-nama wilayah tertentu begitu mendominasi buku pelajaran yang diwajibkan untuk dihafal setiap anak di negeri ini. Tidak adil sih.
Sulit memang menghafal nama 16 ribu lebih pulau berikut puluhan ribu nama tempat di Indonesia. Siapa mau peduli dengan kerja yang tak mudah itu. Maka cukuplah diwakili pulau-pulau besar kalau begitu.
Tapi bagi jutaan orang tertentu, Flores sungguh berarti. Tempat dari mana mereka berasal. Tempat di mana mereka lahir dan tumbuh. Tempat yang selalu mereka rindukan walau sejauh apa pun mereka berkelana.
Ya, Flores yang bukan di Ambon. Orang-orangnya tak sama dengan orang Papua. Yang tidak hanya ada di Portugal sana. Yang bukan di timur karena Flores dalam zona waktu berada dalam kumpulan Wilayah Indonesia Tengah (WITA). Â
Flores yang memiliki Indonesia atau Indonesia yang memiliki Flores? Entahlah. Yang pasti Flores, seperti yang 16 ribu-an itu bukan kumpulan terbuang. Flores adalah bagian sah dari NKRI. Orang Flores adalah 100 persen orang Indonesia.
Jejak Portugis
Tanpa harus menunggu, apalagi memaksa orang lain mengenal, orang Floreslah pertama-tama harus memperkenalkannya. Banyak cara untuk itu. Baik orang per orang. Maupun dalam sebuah gerakan bersama. Baik secara tak sengaja, maupun disengaja.
"Flores The Singing Island virtual festival" adalah bagian dari kerja sekelompok musisi kelahiran Flores dan yang peduli dengan Flores untuk memperkenalkan Flores. Festival online ini dilaksanakan persis di hari ulang tahun kemerdekaan republik ini. Pada 17 Agustus. Dengan maksud dan tujuan yang jelas, tentu saja. Tidak sekadar menyemarakan hari jadi republik ini.
Pertama, promosi Flores, baik permulaan maupun lebih jauh. Bagi yang belum mengenal Flores baiknya saya berikan beberapa informasi kunci.