Contoh lain di Bayern Muenchen. Walau Robert Lewandowski lebih menonjol, di tubuh tim tersebut sesungguhnya ada Serge Gnbary dan Thomas Muller. Â Begitu juga Cristiano Ronaldo di Juventus. Peran penting Alvaro Morata dan Federico Chiesa tak bisa dielak.
Demikian beberapa contoh mutakhir. Sebelum itu kita mengenal Arjen Roben, Franck Ribery, dan Mario Mandzukic saat Muenchen ditangani Jupp Heynckes.
Manchester United pernah punya Ronaldo, Wayne Rooney, dan Carloz Tevez yang dipersekutukan Sir Alex Ferguson. Sepak terjang mereka ikut andil dalam kesuksesan Setan Merah baik di pentas Eropa maupun domestik pada musim 2007/2008.
Lebih ke belakang. Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi, dan Rui Costa menjadi andalan Milan saat meraih gelar Liga Champions keenam dalam sejarah klub pada tahun 2003. Lantas gelar ketujuh mereka raih pada masa Clarence Seedorf, Kaka, dan Inzaghi.
Akhirnya, setelah Messi mendarat di Paris, apakah skenario Messi-Neymar-Mbappe terwujud tanpa halangan? Lantas, mampukah mereka akan menghadirkan cerita manis seperti diharapkan banyak orang?
Atau jangan-jangan kedatangan Messi justru meredupkan pendar cahaya bintang-bintang yang sementara ini bersinar dan berputar teratur dalam lintasan yang sudah dibentuk Pochettino? Akankah kemudian Messi akan disebut sebagai perusak harmoni yang sudah tercipta dan pembawa petaka bagi Les Parisien?Â
Messi, PSG, dan sang waktu yang akan menjawab!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H