Demikian pertanyaan besar yang mengemuka. Sejarah sepak bola dunia pernah menghadirkan banyak catatan sukses ketika ketiga pemain bintang bersatu. Harry De Cosemo dalam BBC sport menguraikannya secara singkat.Â
Barcelona pernah memiliki Ronaldinho dan Samuel Eto'o. Saat itu Messi masih berusia remaja. Ronaldinho dan Eto'o tidak hanya mampu berkolaborasi dengan Messi tetapi juga serentak menjadi mentor baginya.
Dalam perjalanan waktu, Messi semakin berkembang. Ia pun sudah mulai terbiasa untuk bermain di antara para pemain bintang. Di era Pep Guardiola, Barcelona meraih kesuksesan besar yang ditandai dengan treble pertama.
Tiga gelar sekaligus itu menghiasi catatan manis debut Guardiola. Di balik itu ada kisah Messi, Eto'o dan Thierry Henry.
Saat itu Messi, baru berusia 21 tahun, mencetak 38 gol dalam 51 laga di semua kompetisi. Sementara itu Henry dan Eto'o menyumbang total 62 gol. Berkat kerja sama apik itu, pesona Messi semakin terlihat. Ballon d'Or pertama menghiasi lemari prestasi Messi pada 2009.
Demikian juga cerita Messi bersama David Villa dan Pedro Rodriguez. Trio MVP ini cukup meledak di musim 2010/2011. Messi mencetak 53 gol dari total  98 gol yang mereka ciptakan.
Cerita trisula maut Barcelona terus berlanjut. Kisah trio MSN dimulai pasca kedatangan Suarez dari Liverpool pada 2014. Messi bergeser ke kanan untuk memberi tempat kepada Suarez. Hasilnya? Dalam tiga musim bersama, mereka mampu meraih treble kedua. MSN menyumbang 364 gol dan 174 assist.
Contoh Lain
Barcelona tidak selalu memonopili cerita tentang tiga penyerang terbaik di dunia mengenakan seragam yang sama.
Liverpool memiliki Mohammed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. Kehadiran Salah pada 2017 membuat ketiganya menjadi momok bagi lawan.
Mereka sudah mencetak 273 gol. Trofi Liga Champions serta gelar liga pertama dalam 30 tahun mereka persembahkan.