Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah Kevin Cordon, dari Kemiskinan dan Keterpencilan Guatemala Mengguncang Panggung Olimpiade

1 Agustus 2021   04:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:30 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Guatemala dengan penduduk sekitar 15 juta jiwa (2014): sejarahdunia.com

Tidak hanya itu. “Apa yang saya lakukan di bulu tangkis juga membantu keluarga saya, dengan uang yang saya dapatkan dari federasi saya. Ini membantu mendukung mereka.”

Muamar Qadafi

Cordon menyadari berbagai kesulitan yang harus diatasi untuk sampai berkibar di Tokyo. Untuk berlatih ia mengandalkan bantuan dari teman-temannya. Tidak hanya itu, ia juga ditopang oleh sejumlah pelatih.

Salah satu sosok penting di balik Cordon adalah Muamar Qadafi. Pelatih ini berasal dari Solo. Di akun Twitter resmi bulutangkis Guatemala, nama dan wajahnya kerap ditampilkan mengiringi perjuangan Cordon.

Di situs resmi Olimpiade, ada nama Jose Maria Solis sebagai pelatih. Jose Maria yang asli Guatemala dikabarkan telah menangani Cordon sejak 2004 silam. Sejak 2017, Jose Maria Solis dibantu Qadafi. Keduanya bekerja sama untuk melatih Cordon dan Nikte Sotomayor, pemain tunggal putri yang ikut ambil bagian di Tokyo kali ini.

Peran Jose Maria dan Qadafi itu tentu penting untuk membuat Cordon tidak sendirian di panggung besar itu. Kehadiran para pelatih itu memberinya semangat dan motivasi untuk menghadapi para raksasa.

Di babak perempat final, Cordon harus beradu dengan Heo Kwang Hee. Pemain Korea ini membuat kejutan dengan menggulung andalan tuan rumah sekaligus favorit juara, Kento Momota.

Cordon dan Muamar Qadafi: AFP photo
Cordon dan Muamar Qadafi: AFP photo

Tentu tantangan Cordon semakin berlipat ganda melihat rekam jejak Heo yang menggemparkan itu. Namun sekali lagi, Cordon membuktikan bahwa sejarah masa lalu sudah menjadi hari kemarin. Hari ini memiliki cerita tersendiri yang bisa digurat oleh siapa saja.

Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Sabtu (31/72021) pagi, Cordon bermain begitu percaya diri. Berada lebih dari 10 strip di belakang rangking dunia Heo tak menciutkan nyalinya. Ia justru mampu membuat pemain berperingkat 37 dunia itu kerepotan.

Tidak tanggung-tanggung, Cordon melibas Heo dua gim saja, 21-13, 21-18. Tampil penuh percaya diri dan lepas dari berbagai beban membuatnya bisa mengendalikan diri dan mendikte lawan. Ia kini benar-benar dianggap sebagai kuda hitam yang patut diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun