Selain dua dinasti di atas, masih ada keluarga Sugiarto. Mulai dari Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih yang melahirkan Icuk Sugiarto.
 Selanjutnya, Icuk menurunkan bakat tersebut kepada ketiga anaknya yakni Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto. Pemain yang disebutkan terakhir adalah bagian dari kekuatan Pelatnas PBSI saat ini.
Menebar Ancaman
Toma Popov sudah mempertahankan tradisi bulutangkis kepada ketiga anaknya. Dua dari antaranya sudah mulai menampakkan hasil. Setelah cukup meyakinkan di kelas junior, kini mereka mulai bersaing di kelas utama.
Saat ini peringkat Toma Junior di tunggal putra ada di urutan 47. Di posisi yang sama namanya dan adiknya, Christo berada di daftar ganda putra. Sementara itu, ranking tunggal putra Christo tertinggal dari sang kakak. Christo masih berada di posisi ke-70.
Toma berhasil melangkah ke partai final, sekaligus menunjukkan bahwa apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Christo boleh saja gagal berjaya di Kejuaraan Dunia Junior dua tahun silam, namun kini sang kakak sudah bisa mengalahkan sang penakluk untuk mendekatkan diri dengan gelar juara di kelas utama.
Nasib Christo di kandang sendiri kali ini tak sebagus kakaknya. Di sektor tunggal putra, langkahnya dihentikan Joran Kweekel asal Belanda.Â
Sementara itu, di nomor ganda, kakak beradik ini hanya sanggup berkiprah hingga perempat final.
Hasil yang ditorehkan dinasti Popov di turnamen ini tidak buruk untuk ukuran negara yang tidak memiliki jejak bulutangkis yang kuat.Â