Dengan mengirim salah satu wakil ke partai final setelah melewati ujian para pemain senior yang sudah berprestasi lebih tinggi, nama Popov tidak bisa tidak menuai perhatian.
Usia Toma 22 tahun dan sang adik 18 tahun masih memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik. Seiring tempaan di arena latihan dari sang ayah dan di gelanggang pertandingan di berbagai level turnamen, memetik hasil hanya soal waktu dan kesabaran.
Lebih penting lagi, mereka menjadi ancaman bagi para generasi muda bulutangkis dari negara-negara kuat lainnya, termasuk Indonesia.Â
Bila sampai Popov menjadi juara di Orleans Masters ini, maka sungguh kita tak bisa tinggal diam. Dinasti Popov sudah mulai menebarkan ancaman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H