Dagelan di atas menggelitik. Memantik tawa. Bagi sang pemilik nama bisa saja menimbulkan sakit hati. Keluarga yang bersangkutan bisa merasa dilecehkan. Namun, hemat saya, komentar tersebut sebaiknya dipahami dalam konteks yang lebih cair.
Kelenturan yang diharapkan itu sekiranya bisa bersinggungan dengan makna lebih dalam yang hendak disasar. Potensi dan kualitas pemain.
Sejalah dengan KW, belakangan muncul kata "bukan kaleng-kaleng." Mula-mula dipopulerkan selebgram asal Medan, Mael Lee. Lantas, viral. Kini, kata itu banyak digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak mudah rusak. Bukan abal-abal. Bukan sembarangan. Berkualitas.
Apakah Putri KW memiliki kemampuan yang bisa diandalkan? Apakah pemanggilannya ke Cipayung benar-benar karena kualitasnya yang tak bisa dipandang sebelah mata? Apakah ia memiliki potensi dengan kadar yang menjanjikan dan "bukan kaleng-kaleng"?
Berjaya di Kejuaraan Dunia Junior
Sebelum mengisi barisan pelatnas utama, ia sempat diuji di level junior. Usai memenangi Superliga Junior 2018, ia diminta memperkuat timnas di Kejuaraan Junior Asia dan Dunia di tahun yang sama.
Hasilnya, dua medali perunggu berhasil diraih di kedua turnamen itu. Selain dua medali itu, ia juga tercatat sebagai runner-up Bangladesh International Challenge. Di final, ia dikalahkan pemain Vietnam, Nguyen Thuy Linh, 18-21 dan 19-21.
Setahun kemudian, ia mulai mengoleksi gelar juara. Mula-mula juara turnamen Junior Grand Prix Jaya Raya Junior International dengan mengalahkan pemain Indonesia lainnya, Maharani Sekar Batari, 21-19 dan 21-18.
Selanjutnya, ia ikut menjadi bagian penting dari skuad muda Garuda yang memenangi Piala Suhandinata. Mereka mengalahkan Tiongkok, 3-1, di final beregu campuran di Kejuaraa Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia.
Putri KW menyumbang satu dari tiga kemenangan untuk memastikan piala tersebut pertama kali diboyong ke tanah air setelah mulai dipertandingkan pada 2009 di Malaysia.
Turun di partai kedua, Putri menghadapi Zhou Meng. Unggul di game pertama, Putri mendapat perlawanan ketat di game kedua. Ia tak bisa menutup pertadingan straight set. Di game penentu, Putri tak mau membuang peluang. Ia mengunci pertandingan tiga game itu dengan 21-18, 20-22, dan 21-14.