Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Putri KW, Pengagum Carolina Marin dengan Potensi "Bukan Kaleng-kaleng"

26 Maret 2021   08:00 Diperbarui: 26 Maret 2021   10:45 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri KW: badmintonindonesia.org

Putri KW. Putri Kusuma Wardani. Saat ini namanya tidak setenar Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, atau Ruselli Hartawan. Ya, tiga nama terakhir itu adalah seniornya di tunggal putri Pelatnas PBSI. Selain lebih muda secara usia, Putri KW juga belum memiliki jam terbang di kompetisi senior sebanyak mereka.

Tahun lalu, saat masuk dalam daftar penghuni pelatnas utama, namanya sempat menjadi pembicaraan di jagad sosial media. Twitter, khususnya. Putri KW menjadi salah satu trending topic kala itu. Dari sejumlah postingan dengan tagar tersebut, tertangkap dua kesan utama.

Pertama, kehadirannya diharapkan bisa memberikan angin segar bagi prestasi tunggal putri Indonesia. Seperti kita tahu, dibanding sektor lain, nomor ini selalu menjadi "underdog." Paceklik prestasi terus berlangsung selam bertahun-tahun.

Dipanggilnya Putri KW dari klub Exist DKI Jakarta diharapkan bisa menjaga rantai regenerasi. Kita pernah memiliki sejarah terputusnya rantai kaderisasi yang kemudian harus dibayar dengan kerja ekstra keras untuk menyambungkannya kembali.

Walau belum membuahkan hasil maksimal, setidaknya kita bisa melihat bermunculannya bibit-bibit muda secara kontinu. Putri KW manjadi salah satu harapan, di samping para pemain yang jauh lebih samar terpublikasi seperti Choirunnisa, Yasnita Enggira Setyawan, Asty Dwi Widyaningrum, dan Nandini Putri Arumni.

Mereka ini diharapkan bisa menciptakan kejutan sekaligus loncatan prestasi yang belum bisa ditunjukkan para senior mereka. Memang ini bukan perkara mudah. Soal prestasi terkadang memang butuh waktu. Apalagi di tengah persaingan yang semakin ketat.

Kedua, nama pemain kelahiran 20 Juli, 18 tahun lalu, menjadi pembicaraan warganet kala itu. Seperti kelucuan yang tercipta pada umumnya di jagad sosial media, kehadiran nama "KW" di belakang "Putri" tak luput dari perhatian.

Putri KW menjadi bagian dari skuad muda Indonesia yang menjuarai Suhandinata 2019 di Kazan, Rusia: https://bwfbadminton.com/
Putri KW menjadi bagian dari skuad muda Indonesia yang menjuarai Suhandinata 2019 di Kazan, Rusia: https://bwfbadminton.com/

Bukan netizen +62 bila sampai luput memperhatikan huruf yang cukup memantik komentar. Ada yang berseloroh, walaupun "KW" pada namanya, kualitasnya jelas orisinal.

KW yang dimaksud tentu merujuk pada istilah "gaul". KW sebagai singkatan dari "kwalitas", yang jelas tak berterima, tetapi hampir lumrah dipakai untuk menyebut produk atau barang tiruan (tidak asli). KW digunakan sebagai ukuran seberapa mendekatinya kualitas dari produk barang tiruan itu terhadap versi aslinya.

Dagelan di atas menggelitik. Memantik tawa. Bagi sang pemilik nama bisa saja menimbulkan sakit hati. Keluarga yang bersangkutan bisa merasa dilecehkan. Namun, hemat saya, komentar tersebut sebaiknya dipahami dalam konteks yang lebih cair.

Kelenturan yang diharapkan itu sekiranya bisa bersinggungan dengan makna lebih dalam yang hendak disasar. Potensi dan kualitas pemain.

Sejalah dengan KW, belakangan muncul kata "bukan kaleng-kaleng." Mula-mula dipopulerkan selebgram asal Medan, Mael Lee. Lantas, viral. Kini, kata itu banyak digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak mudah rusak. Bukan abal-abal. Bukan sembarangan. Berkualitas.

Apakah Putri KW memiliki kemampuan yang bisa diandalkan? Apakah pemanggilannya ke Cipayung benar-benar karena kualitasnya yang tak bisa dipandang sebelah mata? Apakah ia memiliki potensi dengan kadar yang menjanjikan dan "bukan kaleng-kaleng"?

Berjaya di Kejuaraan Dunia Junior
Sebelum mengisi barisan pelatnas utama, ia sempat diuji di level junior. Usai memenangi Superliga Junior 2018, ia diminta memperkuat timnas di Kejuaraan Junior Asia dan Dunia di tahun yang sama.

Hasilnya, dua medali perunggu berhasil diraih di kedua turnamen itu. Selain dua medali itu, ia juga tercatat sebagai runner-up Bangladesh International Challenge. Di final, ia dikalahkan pemain Vietnam, Nguyen Thuy Linh, 18-21 dan 19-21.

Setahun kemudian, ia mulai mengoleksi gelar juara. Mula-mula juara turnamen Junior Grand Prix Jaya Raya Junior International dengan mengalahkan pemain Indonesia lainnya, Maharani Sekar Batari, 21-19 dan 21-18.

Selanjutnya, ia ikut menjadi bagian penting dari skuad muda Garuda yang memenangi Piala Suhandinata. Mereka mengalahkan Tiongkok, 3-1, di final beregu campuran di Kejuaraa Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia.

Putri KW mempersembahkan poin penting bagi tim Indonesia di Piala Suhandinata 2019: https://bwfbadminton.com/
Putri KW mempersembahkan poin penting bagi tim Indonesia di Piala Suhandinata 2019: https://bwfbadminton.com/

Putri KW menyumbang satu dari tiga kemenangan untuk memastikan piala tersebut pertama kali diboyong ke tanah air setelah mulai dipertandingkan pada 2009 di Malaysia.

Turun di partai kedua, Putri menghadapi Zhou Meng. Unggul di game pertama, Putri mendapat perlawanan ketat di game kedua. Ia tak bisa menutup pertadingan straight set. Di game penentu, Putri tak mau membuang peluang. Ia mengunci pertandingan tiga game itu dengan 21-18, 20-22, dan 21-14.

Idolai Marin
Sejak bergabung di Pelatnas Cipayung, Putri sudah mulai dilirik tim pelatih. Hal ini disebabkan melempemnya performa para senior di satu sisi dan potensi yang ia tunjukkan baik saat latihan maupun di turnamen-turnamen di sisi lain.

Awal Februari tahun lalu, di ajang Badminton Asia Team Championship 2020, Putri KW justru dipilih menjadi salah satu pemain tunggal. Ia menggeser posisi Fitriani, seniornya itu. Ia mendapat kepercayaan saat menghadapi Filipina.

Ia menjawab kepercayaan itu dengan baik. Ia sukses mengandaskan pemain tuan rumah, Sarah Joy Barredo, 21-19 dan 21-14. Sayangnya, tim putri Indonesia hanya bisa berbicara hingga perempat final. Patut diakui Jepang masih terlalu tangguh. Kekalahan 0-3 bisa dimaklumi mengingat tim Matahari Terbit memiliki deretan pemain bintang baik di sektor tunggal maupun ganda.

Putri pernah berduel dengan para seniornya. Kesempatan itu terjadi saat PBSI menggelar "home tournament" sebagai persiapan Piala Uber 2020. Turnamen simulasi itu menjadi kesempatan bagi Putri unjuk gigi.

Putri masih berjuang dari luar lingkaran 200 besar dunia. Slow but sure.: https://bwfbadminton.com/
Putri masih berjuang dari luar lingkaran 200 besar dunia. Slow but sure.: https://bwfbadminton.com/

Walau bersifat internal, kualitas dan atmosfer turnamennya dibuat seperti turnamen umumnya. Para pemain dibagi ke dalam sejumlah tim. Masing-masing tim saling berhadapan. Putri yang menjadi bagian Tim Harimau berkesempatan menjajak kemampuan para seniornya.

Sebagai tunggal putri pertama tim Harimau, Putri selalu menyumbang angka. Ia mengalahkan Ruselli Hartawan dari Tim Banteng dua set langsung. Jorji yang menjadi andalan tim Garuda pun dilibas. Di pertandingan ketiga, giliran Fitriani, perwakilan tim Rajawali, menjadi sasaran.

Tiga kemenangan Putri di babak penyisihan ikut membantu timnya ke partai final. Sayangnya, di laga final, ia harus mengakui keunggulan Gregoria. Namun revans sang senior tidak meruntuhkan potensi yang sudah dimilikinya.

Bermodalkan sederet pengalaman tersebut, Putri memiliki keyakinan untuk bertarung di level internasional. Terkini, ia menjadi salah satu wakil Merah Putih di Orleans Masters 2021.

Tembus perempat final, Putri KW akan menghadapi lawan berat dari Thailand, Busanan Ongbamrungphan: https://bwfbadminton.com/
Tembus perempat final, Putri KW akan menghadapi lawan berat dari Thailand, Busanan Ongbamrungphan: https://bwfbadminton.com/

Salah satu pencapaiannya di turnamen Super 100 itu adalah kemenangan atas Yvonee Li. Pemain asal Jerman ini adalah unggulan tujuh. Namun status itu tak menggentarkan Putri. Ia berhasil mengatasi tekanan untuk memenangi pertandingan.  Kemenangan rubber game, 21-18, 16-21, 21-15, itu mengantarnya ke babak 16 besar.

Kemenangan terus berpihak pada Putri. Sabrina Jaquet pun tak kuasa membendungnya. Keunggulan straight set, 21-16 dan 21-16, mengantar Putri ke babak perempat final. Lawannya, asal Swiss itu, berperingkat 46, jauh di depannya yang masih merangkak dari luar lingaran 200 BWF.

Walau begitu, Palais des Sports, Orleans, Prancis, menjadi panggung pertunjukkan kualitas Putri di level utama yang mulai terlihat. Putri akan menghadapi unggulan tiga dari Thailand, sekaligus salah satu favorit juara. Pengalaman dan jam terbang Busanan Ongbamrungphan memang layak diperhitungkan. Mesi demikian, tidak alasan lebih mendasar yang membuat Putri menyerah sebelum bertanding.

Putri begitu mengidolai Carolina Marin. Sudah menggemari badminton sejak usia delapan tahun, Putri mengagumi Marin yang kini menjadi salah satu tunggal putri papan atas dunia. Cara bermain hingga ekpresi pebulutangkis Spanyol itu berusaha ia tiru.

Putri tidak hanya sekadar meniru begitu saja. Ia memendam hasrat untuk bisa mengikuti jejak prestasi sang idola. Satu medali emas Olimpiade dan tiga gelar juara dunia adalah beberapa prestasi besar Marin yang pernah berada di puncak ranking dunia.

Walau jejak langkah Marin di panggung dunia masih jauh dari jangkauannya, setidaknya Putri sudah berani bermimpi. Keberanian yang menyeruak bukan tanpa dasar. Ia punya fisik yang mumpuni. Menjulang 1,72 meter, Putri setinggi Marin.  

Lebih dari itu, skillnya mulai terasah berikut mental yang semakin diuji. Bakal semakin berkembang dari waktu ke waktu, dari arena ke aren. Syarat-syarat dasar ini yang mengerucut pada satu kesimpulan. Ia memiliki potensi  yang sejatinya "bukan kaleng-kaleng."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun