Di hadapan berbagai pertanyaan ini, ada sejumlah kemungkinan yang berpeluang terjadi.Â
Satu pihak, bila lawan yang sebelumnya bisa diatasi tetapi perkembangan mereka tidak lebih siginifkan dari yang bisa dilakukan para pemain kita maka ada peluang untuk menang. Bila tidak, kita bakal kewalahan meladeni para lawan yang ternyata sudah jauh lebih berkembang dari yang kita duga.
Untuk itu sikap yang sebaiknya ditunjukkan sebelum bertanding adalah tidak terlalu bergantung dan menaruh harapan terlalu tinggi pada rekor pertemuan sebelumnya.Â
Sekalipun catatan pertemuan mengunggulkan pemain kita, situasi sepanjang setahun terakhir dengan segala tantangan, membuat tidak banyak dari antara kita yang bisa memprediksi sejauh mana perkembangan permainan lawan, bahkan seperti apa pemain kita bermain setelah lama tak bertanding.Â
Lebih baik menghadapi setiap lawan seperti belum pernah bertemu sebelumnya dan menganggap mereka adalah lawan yang tidak boleh diberi ampun.
Bertanding untuk Menang
Apakah dengan demikian kita berhenti berharap dan urung menggantung target?Â
Hemat saya, tidak ada alasan kuat untuk menghalangi kita bermimpi akan prestasi di All England kali ini. Justru ada banyak hal yang memberanikan kita untuk berkata yakin bisa pulang dengan kepala tegak.
Pertama, setelah meraih hasil kurang maksimal di tiga turnamen pembuka di tahun ini, PBSI serius berbenah. Serangkaian eveluasi dilakukan. Berbagai langkah konkret diaplikasikan di lapangan Pelatnas Cipayung.
Salah satu kebijakan yang menandakan betapa serius dan bersungguh-sungguhnya PBSI untuk tidak main-main mempersiapkan diri adalah memilih mengirim dua tim berbeda ke Swiss Open Super 300 dan All England 2021 yang berlangsung dalam waktu yang hampir berdekatan
PBSI tidak mau ambil risiko dengan para pemain unggulannya untuk tidak tampil di All England karena terkendala hal teknis dan kesehatan setelah mengikuti Swiss Open. Selain kedua turnamen itu berada di level berbeda, PBSI memang ingin agar yang terbaik yang dikirim ke All England.