Dominasi Muenchen atas Tigres memang hanya berakhir satu gol, meski tim tersebut memiliki beberapa peluang emas yang bisa membuat juara Amerika Utara dan Tengah itu semakin tak berdaya.Â
Namun dengan tetap memberikan apresiasi atas Tigres yang sudah berjuang semampu mereka sebagai perwakilan pertama CONCACAF yang tampil di final Piala Dunia Antarklub, Hansi sebenarnya sedang memainkan misi besar bagi Bayern. Itu adalah rekonsiliasi.
Perdamaian sebagai keutamaan untuk menjaga kesuksesan musim ini di tahun-tahun mendatang. Bila masing-masing berjalan sendiri-sendiri, gesekan antarpihak terus terpelihara, bila satu dan yang lain tak berjalan seirama, maka sulit untuk tetap melihat Bayern seperti hari ini.
Bukan kebetulan klub memilih menghidupkan semboyan Mia san Mia atau Wir sind wir dalam bahasa setempat, secara lebih proporsional sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir. Ada banyak arti, makna dan prinsip yang bisa dijabarkan dari filosofi yang muncul sejak era Kekaisaran Austro-Hungaria abad ke-19 itu.
Secara lebih plastis kita bisa menyebutnya: kita adalah Kita. Itulah yang ditunjukkan Hansi. Juara tidak datang dari pemberian cuma-cuma pihak lain dan kerja segelintir orang. Gelar adalah hasil perjuangan bersama. Kita adalah kosa kata kunci dalam kamus hidup klub yang harus diterjemahkan sebenar-benarnya.
Terima kasih Hansi dan selamat Bayern!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI