Ia memiliki pengamatan yang jeli dan proyeksi yang tajama akan setiap kesempatan yang mungkin dimanfaatkan sebagai peluang. Tidak hanya itu. Sebagai sosok yang pernah bekerja di berbaga bidang sepak bola, masukan para ahli bola mati di Bundesliga adalah penting.
Kedua, pernah menjadi pemain tentu memberinya banyak pengalaman teknis sebagai pelaku di lapangan. Menjadi asisten pelatih dan mendalami berbagai sisi lain secara mandiri membuatnya kaya akan sudut pandang lain yang diteropong dari belakang layar.
Pada gilirannya membuatnya semakin matang ketika harus naik pangkat menjadi pelatih kepala. Saat kesempatan itu datang, ia tak kagok. Juga tak sekadar aji mumpung untuk mendompleng ketenaran dan mencoba peruntungan di balik sumber daya pemain dan infrastuktur mutakhir sebuah klub besar seperti Muenchen.
Sebelum menangani Bayern, ia bekerja untuk tim Bundesliga, Hoffenheim. Kemudian ia direkrut menjadi asisten Niko Kovac pada musim 2019/2020.Â
Saat menggantikan Kovac sebagai pelatih kepala pada November 2019, Hansi sepertinya tinggal meramu dan memadukan segenap pengalaman dengan segala yang ada di Allianz Arena.
Rentetan kesuksesan sepertinya tinggal menunggu waktu. Torehan 32 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi berakhir dengan gelar Bundesliga, Piala DFB, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Super DFL, dan terkini, Piala Dunia Antarklub FIFA.
Ketiga, banyak pelatih dengan masa lalu gemilang tak otomatis akan dengan mudah mempertahankannya saat berganti klub. Sudah banyak contoh, pelatih-pelatih hebat yang pernah berjaya dengan satu klub akan mengalami pasang surut saat berpindah tempat.
Hansi sepertinya belajar dari situasi tersebut. Pengalaman saat dan setelah bersama timnas Jerman tak serta merta menjadi jaminan bakal menjawab ekpektasi tinggi manajemen Bayern.
Untuk itu, ia memaksimalkan apa yang menjadi keunggulannya. Keberanian dan kerendahan hati.Â
Ia dengan berani melakukan perubahan cukup radikal di tubuh Bayern. Kepada para pemain ia meminta untuk meningkatkan intensitas dari biasanya. Tekanan yang lebih intens dan meciptakan garis pertahanan yang lebih tinggi.Â