Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Zlatan Ibrahimovic di Antara Kronos dan Kairos

8 Februari 2021   15:34 Diperbarui: 8 Februari 2021   16:01 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Torehan gol Ibrahimovic sejak awal karier hingga sekarang: twitter.com/FOXSoccer

Zlatan Ibrahimovic dengan trofi Piala Liga Inggris: dailymail.co.uk
Zlatan Ibrahimovic dengan trofi Piala Liga Inggris: dailymail.co.uk

Dua musim bermain untuk LA Galaxy, Ibra mencetak 53 gol dalam dua musim, sejak 2018. Penampilannya yang masih konsisten itulah yang membawanya kembali ke Milan. Singkatnya, menjelang usia 40 tahun, Ibra sudah bermain untuk sembilan klub di tujuh liga berbeda.

Perjalanan karier Ibra lebih dari dua dekade belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Jelas, sepanjang itu tak melulu soal gelar dan kegembiraan. Hidupnya pun tak luput dari jatuh-bangun. Namun begitu, pemilik 62 gol bersama timnas Swedia itu, sepertinya tahu bagaimana memanfaatkan setiap pasang surut kronos itu sebagai kairos. 

Ia sadar diri tak bisa bermain seperti saat berusia 28 tahun. Namun ia tak habis usaha. Ia masih tetap bisa berkontribusi dengan cara lain. Memberi assist atau melakukan hal lain untuk membantu tim, misalnya.  Pun seperti yang ia katakana kepada footballItalia.com, "Tapi saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Anda tidak boleh berlebihan saat bermain. Alih-alih berlari, Anda bisa menembak dari jarak 40m."

Ia pun tahu betul, tubuh jangkung 1,95 m itu akan terus menua. Waktu akan terus menggerogoti raganya tanpa kompromi. Pandangan mata Pioli terhadap pemain paling senior dalam tim itu tidak hanya membuatnya terpukau, kita pun bakal tercengang.

"Dia adalah seorang atlet yang memiliki motivasi tinggi, sangat teliti dalam merawat tubuhnya dengan segala hal mulai dari diet hingga pemulihan."

Tentu sekuat-kuatnya manusia berusaha, waktu jualah yang akan membatasi. Namun sebelum kronos itu membawa kita ke titik akhir, kita tetap perlu berjuang sebisa-bisanya dan sehormat-hormatnya untuk memberi makna pada setiap detik kehidupan.

Seperti Ibrahimovic yang menjaga tegangan kairos dan kronos secara baik di lapangan sepak bola, hendaknya kita pun demikian, dengan, atas cara dan di lapangan kehidupan kita masing-masing. Dari Ibrahimovic kita akhirnya mafhum. Usia memang hanya sebuah angka. Tetapi bukan angka mati (kronos) yang terus bertambah tanpa pernah bisa dikurangi, tetapi bilangan bermakna (kairos) oleh pencapaian dan prestasi yang akan terus dikenang sampai kapan pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun