Pandemi yang mulai menerjang dunia sejak awal tahun lalu memaksa BWF membatalkan lebih dari separuh pertandingan. Goh dan Tan mengalami masalah serius. Tidak ada pemasukan sama sekali selama berbulan-bulan.
"Tahun lalu sangat sulit, pendapatan kami nol. Kami harus menjaga diri dan berkeluarga, pertanyaannya bagaimana mengatur, " aku Goh.
Pasca hengkang dari BAM, keduanya sempat tiga kali mencapai final HSBC BWF World Tour Super 300. Hadiah yang dibawa pulang tidak sebanyak saat menjadi juara World Tour Super 1000 yang terakhir kali diraih empat tahun lalu. Keduanya membawa pulang tak kurang dari Rp 1,1 miliar dari Dubai World Superseries Finals pada 2016. Di partai final turnamen dengan total hadiah 1 juta dolar (Rp 13,1 miliar), mereka menaklukkan pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dua game langsung, 21-14, 21-19.
Berkah Thailand Open
Di tengah krisis finansial yang menghimpit, mencapai final Yonex Thailand Open tak ubahnya berkah di tengah bencana. Inilah turnamen level Super 1000 yang mereka nanti-nantikan selama empat tahun. Di babak semi final, keduanya sukses mengalahkan pasangan muda Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.
Keduanya berhasil memanfaatkan keunggulan jam terbang untuk meredam semangat pasangan 19 tahun itu. Sebagai finalis Olimpiade Rio 2016, keduanya mampu memanfaatkan penampilan antiklimaks "The Babies." Â
Rupanya pasangan muda yang baru naik kelas itu tak mampu menjaga konsistensi usai menumbangkan Marcus Ellis/Chris Langride di babak perempatfinal kemarin. Goh dan Tan pun menang straight set, 21-19 21-10 sekaligus menguburkan asa Leo dan Daniel ke partai pamungkas.
Tentu, bila menjadi juara mereka akan mendulang banyak uang. Keduanya akan menggondol sekitar 74 ribu USD. Bila tidak, separuh dari itu, sekitar 35 ribu USD akan menjadi milik mereka. Dalam situasi sulit seperti ini, nominal sebanyak itu jelas sangat berarti.
Hanya saja lawan yang akan dihadapi di babak final tidak mudah. Mereka akan berjibaku dengan pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin. Lee/Wang, unggulan enam, ke final usai menumbangkan pasangan Korea, Choi Solgyu/Seo Seung Jae.
Di atas kertas, Lee/Wang lebih diunggulkan. Secara peringkat terkini, kedunya lebih baik. Lee/Wang berada di rangking ketujuh, sementara Goh dan Tan masih berjuang di luar 10 besar. Selain itu, dari dua pertemuan, Lee/Wang selalu menang. Kemenangan terakhir terjadi di Indonesia Masters, awal tahun 2020. Saat itu keduanya menang rubber game, 13-21 21-16 17-21.