Kedua, terkait kebiasaan berbelanja dan memiliki handphone (HP). Pada saat sekarang orang beramai-ramai ke shopping center tidak hanya karena ia membutuhkan sesuatu tetapi hanya demi belanja itu sendiri.
Berbelanja di mall tidak lagi sekadar membeli sesuatu yang penting tetapi terkadang hanya untuk memenuhi satu kebutuhan: shopping. Kalau seseorang secara terencana membeli HP dengan alasan fungsional tentu tidak menjadi masalah. Tetapi tidak sedikit orang yang telah termanipulasi secara psikis sehingga begitu ada model HP terbaru di pasaran, mereka merasa harus membelinya sekalipun HP yang dimiliki masih memadai.
Terserah anda
Pilihan mengikuti berbagai tawaran dan tren itu ada di tangan kita. Entah itu sesuatu yang penting, atau sekadar terjebak kebutuhan palsu. Dunia yang terus bergerak cepat dan kian tak berjarak serta realitas virtual yang semakin terkesan nyata, membuat kita terkadang sukar memilah apa yang menjadi kebutuhan riil dan sekadar kebutuhan palsu.Â
Kitalah yang memutuskan skala prioritas. Kita yang menjalani. Kita yang menanggung segalanya, bukan? Toh ada juga yang akan bilang, gitu aja kok repot.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H