Ketiga, membicarakan secara terbuka soal penggunaan fasilitas lain yang bisa mengganggu proses belajar. Kehadiran televisi atau alat elektronik lainnya kerap membuat kosentrasi anak terganggu. Orang tua dan anak perlu membicarakan kapan sang anak diperbolehkan mendapatkan hiburan.
Oh ya, televisi tidak semata-mata sarana hiburan. Ia bisa dimanfaatkan juga untuk mendapatkan tayangan penting tentang berbagai materi belajar yang relevan.
Keempat, berkaca dari pengalaman tahun ajaran sebelumnya, orang tua tentu mulai memikirkan solusi untuk kendala yang dihadapi sebelumnya. Kesulitan mentransfer pelajaran misalnya. Atau hambatan anak memahami pelajaran-pelajaran tertentu. Konsultasi dengan guru atau mendapatkan solusi dari berbagai referensi kepustakaan bisa ditempuh, sejak sekarang.
Sebagai bagian dari pendampingan dalam proses belajar, orang tua juga bisa memikirkan bentuk apresiasi yang patut diberikan kepada anak. Laiknya para guru di sekolah, anak-anak, terutama berusia TK atau Sekolah Dasar sangat membutuhkan apresiasi untuk memotivasi dan menyemangati mereka.
Terkadang ucapan "bagus", "hebat", "luar biasa" tidak cukup. Anak perlu mendapatkan pujian yang lebih detail. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa orang tua memperhatikan anak secara saksama.
Selain sanjungan verbal, mengapresiasi setiap hasil kerja mereka dengan mengabadikan dalam gambar atau rekaman video bisa menambah kepercayaan diri anak. Selain itu setiap hasil kerja anak berupa gambar, tulisan, atau kreasi lainnya bisa dipajang atau ditempatkan di tempat tersendiri yang membuat anak merasa hasil kerja mereka dihargai.
Para orang tua, apakah anda sudah melakukan persiapan untuk menyambut tahun ajaran baru? Apakah anda punya tips dan trik tersendiri untuk membuat belajar dari rumah kian menyenangkan? Yuk berbagi agar belajar dari rumah tetap asyik!
Saya jadi ingat ungkapan penyair William Butler Yeats. Pendidikan tak melulu soal mengisi ember tetapi juga menyalakan api. Mari kita nyalakan api harapan bagi anak kita untuk tetap menjadi cerdas dan berkembang di tengah bayang-bayang kegelapan masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H